Penampakan Jembatan I Dompak yang Jadi Tempat Mesum

Penampakan Jembatan I Dompak yang Jadi Tempat Mesum

Penampakan Jembatan I Dompak (foto : Adi/Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Tanjungpinang - Komisioner Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Provinsi Kepri menyoroti Jembatan I Dompak dijadikan remaja sebagai tempat mesum. "Sudah beberapa kali kita melakukan pemantauan banyak ditemukan anak-anak berpacaran dan balap liar," ujar Ketua KPPAD Kepri, Muhammad Faisal, Kamis (1/6).

Kondisi jembatan I Dompak tersebut pada malam hari gelap gulita, lampu penerang jalan yang terpasang belum digunakan sejak dibuka pada 26 September 2016 lalu.

Jembatan tersebut sangat membantu masyarakat terutama pegawai yang berkantor di Dompak. Dengan adanya jembatan itu, akses untuk menuju Tanjungpinang-Dompak lebih dekat dan tidak memakan waktu yang lama.

Semenjak dibuka, pekerjaan jembatan tersebut sudah selesai 98 persen, tapi belum terlihat rapi dan megah.

Kemudian sepanjang jalan menuju jembatan itu sudah berdiri tiang lampu penerangan jalan. Namun belum juga digunakan, sehingga gelap pada malam hari.

Kata Faisal, daerah atau taman yang kurang penerangan dimanfaatkan remaja untu berpacaran. Selain Jembatan I Dompak, Faisal mengatakan, ada beberapa tempat lain yang kerap dijadikan remaja di Tanjungpinang sebagai tempat berpacaran, seperti taman yang belum jadi di Senggarang dan di bawah jembatan Sei Carang.

"Tempat-tempat yang kita amati memang kurang penerangan saat malam hari, sehingga mereka memilih tempatnya untuk berbuat apa saja dan bisa melakukan penyimpangan (mesum)," kata Faisal.

Menurut Faisal, dengan banyaknya tempat-tempat yang belum terawasi dengan maksimal, maka dapat meningkatkan tindakan pencabulan dialami  anak-anak di bawah umur, terutama anak-anak pelajar. Akhir-akhir ini, kata dia, banyak kasus pencabulan yang dialami anak-anak di Tanjungpinang terutama pencabulan di lingkungan keluarga. 

Untuk itu KPPAD mengharapkan ada pengawasan bersama sinergitas antara orangtua, pemerintah, masyarakat, termasuk dunia pendidikan. "Yang terjadi kebanyakan kasus pencabulan di luar sekolah, baru-baru ini kita terima laporan bapak cabuli anak kandung dan paman cabuli keponakan sendiri," kata dia.

Antisipasi yang dilakukan KPPAD Kepri, kata Faisal melanjutkan, dengan mengimbau masyarakat, terutama orangtua agar mengawasi anak-anaknya secara baik dan membatasi jam keluar anak. Sebab peran orang tua harus ditingkatkan lagi agar anak terawasi dari hal yang tidak diinginkan.

"Orangtua harus menjadi sebagai orangtua yang merasa tidak aman saat anaknya di luar, satu jam saja di luar banyak yang bisa dilakukan anak-anak," katanya.

Ia menambabhkan, jika ada masyarakat yang membutuhkan pengawalan dan pengawasan terhadap kasus yang dialami anaknya, maka KPPAD siap membantunya. "Kita selalu siap membantu orangtua anak apabila sewaktu-waktu membutuhkan bantuan konseling dan pengawasan hukum," ujarnya.***

(adi)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews