Mengapa Batamindo Tak Terpengaruh Ekonomi Batam yang Lesu?

Mengapa Batamindo Tak Terpengaruh Ekonomi Batam yang Lesu?

Manager Admin dan General Affair Batamindo Tjaw Hioeng. (Foto: Yogi Eka Sahputra/batamnews.co.id)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Manager Admin dan General Affair Batamindo Tjaw Hioeng kawasan industri Batamindo tetap eksis kendati ekonomi Batam masih gonjang-ganjing.

"Secara keseluruhan kawasan ini sudah terpakai 85 persen, keadaan itu sama dengan tahun sebelumnya," kata Tjaw Hioeng yang akrab disapa Ayung itu kepada batamnews.co.id di Batam, Jumat 26/5/2017).

Menurut Ayung keadaan ekonomi dunia melemah tampaknya lebih berpengaruh kepada perusahaan pembuat kapal atau pun oil and gas.

“Ekonomi dunia tidak berpengaruh signifikanlah terhadap kawasan kami, berpengaruh tentu ada tapi sedikit, seperti sepinya order itu sudah biasa,” katanya di Wisma Batamindo Industrial Park, Mukakuning, Batam.

Bahwa ada perusahaan yang telah tutup di Batamindo, Ayung tak menafikannya. Ia menyebut PT Sanyo Energy Batam yang tutup tahun lalu dan merumahkan 600 karyawannya.

Tak lama berselang, sudah datang investor dari Australia yaitu PT Blackmagic Desain Manufacturing (BDM), perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang usaha industri peralatan perekam, penerima, dan pengganda audio serta video.

Perusahaan yang dapat memproduksi peralatan film dan penyiaran itu kini sudah berproduksi dan komersial.

Ayung menyebutkan selama 2016 hanya satu perusahaan yang hengkang, itu pun bukan karena kondisi investasi di Batam namun karena hasil produksi mereka kalah saing denga pasar dunia. “Seperti itu terus, meskipun ada yang keluar ada yang datang lagi,” kata pria berkacamata itu.

Batamindo merupakan kawasan industri pertama di Kota Batam terhitung sampai saat ini kawaswan yang berdiri sejak 1990 itu sudah memiliki tenant (penyewa) 67 perusahaan yang kebanyakan berasal dari nagara Jepang.

“Kita optimis ke depan akan terus mengalami perkembangan, meskipun sekarang keadaan masih stabil namun ada beberapan tenant kami yang memperluas lahan,” kata Ayung yang juga Wakil Ketua Koordinator Wilayah Kepulauan Riau Himpuanan Kawasan Industri Indonesia (HKI). ***


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews