Rombongan Preman "Serbu" Masjid di Purwakarta, Ternyata...

Rombongan Preman "Serbu" Masjid di Purwakarta, Ternyata...

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi (tengah) bersama preman membersihkan masjid. (foto: ist/tempo)


BATAMNEWS.CO.ID, Purwakarta - Sekolompok preman mendadak mendatangi Masjid Al-Hidayah yang terletak di Desa Margasari, Kecamatan Pasawahan, Purwakarta, Jawa Barat, Minggu (28/5/2017). Kedatangan mereka dengan mobil bak terbuka sempat membuat kaget warga yang tinggal di sekitar masjid. Warga khawatir bakal ada keributan. Tapi, kedatangan mereka bukan untuk membuat rusuh tapi membersihkan masjid.

Mereka ada yang terlihat mengepel bagian lantai, membersihkan halaman dan selokan yang ada di sekitar masjid, termasuk toiletnya. Mereka mengerjakannya dengan penuh semangat dan sesekali diselingi saling lempar lelucon yang menyegarkan suasana.

"Alhamdulillah, ternyata para preman itu mau kerja bhakti membersihkan masjid," ujar yusuf, salah seorang warga yang tinggal dekat masjid Al-Hidayah itu.

Ia mengaku kaget karena baru kali pertama melihat ada segerombolan preman yang mau bergotong-royong membersihkan masjid.

Ketua DKM Al-Hidayah Ace Nasihin mengaku terbantu dengan adanya aksi bersih-bersih masjid oleh para preman itu. "Alhamdulillah ada saudara dari luar desa yang mau bantu dengan ikhlas, masjid kami pun sekarang jadi bersih. Semoga ini bagian dari hidayah yang diterima oleh para preman itu. Kami juga merasa sangat terharu melihatnya," ujarnya.

Herman Alexander, pemimpin kelompok preman "insyaf" itu mengatakan, aksi bersih-bersih Ramadhan tersebut sebagai ikhtiar kelompok preman binaannya untuk mengikis stigma buruk yang selama ini menempel pada diri preman.

"Ini adalah bentuk pengabdian dari kami untuk masyarakat. Mudah-mudahan jadi buah amaliah di bulan Ramadan ini," ujar Herman.

Ia mengaku ada 17 masjid yang menjadi sasaran aksi bersih-bersih mereka di bulan Ramadhan ini, dan itu sudah ada kesepakatan dengan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. "Kami sepakat aksi bersih-bersih di 17 masjid itu selesai pada malam 17 Ramadan malam diperingatinya Nuzulul Quran," tutur Herman.

Artinya, setiap hari ada satu masjid yang dibersihkan. Masjid yang menjadi sasaran aksi bersih-bersih itu yakni masjid-masjid yang kurang perawatan dari pengurusnya atau masjid yang sama sekali tak ada pengurusnya.

Kang Dedi, sapaan akrab Dedi Mulyadi, sangat mengapresiasi aksi bersih-bersih masjid yang dilakukan kelompok preman tersebut. "Alhamdulillah, para preman itu dengan senang hati masih mau diajak bergotong-royong," katanya.

Kecuali itu, dalam aksi para preman insyaf tersebut juga terbangun rasa kebersamaan, toleransi, dan keberagaman. "Aksi bersih-bersih itu juga terbuka buat siapa saja, mau anggota ormas atau individu atau masyarakat umum, bahkan yang lain agama juga silahkan bergabung. Pasti diterima dengan tangan terbuka," ujar Kang Dedi.

(ind)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews