MUI & PBNU: Bom Kampung Melayu Itu Perbuatan Biadab

MUI & PBNU: Bom Kampung Melayu Itu Perbuatan Biadab

Personil Gegana Brigade Mobil Polda Metro Jaya berjaga di lokasi ledakan yang diduga bom di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5/2017) malam. (Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan)

BATAMNEWS.CO.ID, Jakarta - Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pengurus Besar Nadhlatul Ulama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) mengutuk pelaku bom di Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu malam (24/4), yang menimbulkan korban jiwa.

Dua organisasi Islam terbesar di Indonesia  ini menyebutkan aksti mematikan itu sebagai tindakan sangat biadab dan jauh dari nilai-nilai agama.

"Siapa pun pelakunya mereka adalah manusia yang sudah kehilangan nilai kemanusiaannya. Sungguh ini adalah tragedi kemanusiaan yang sangat keji dan memilukan," kata Wakil Ketua Umum MUI, Zainut Tauhid Sa'adi, kepada ANTARANEWS.com di Jakarta, Kamis.

MUI, kata dia, sudah menetapkan dalam fatwa Nomor 3/2014 bahwa terorisme adalah tindakan kejahatan terhadap kemanusiaan dan peradaban yang menimbulkan ancaman serius terhadap kedaulatan negara, keamanan, perdamaian dunia, serta merugikan kesejahteraan masyarakat.

"Perbuatan terorisme, haram hukumnya. Untuk hal itu MUI meminta aparat keamanan menangkap para aktor dan pelakunya dan mengusut tuntas sampai ke akar-akarnya," kata Zainul. MUI juga  menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada segenap keluarga korban bom Kampung Melayu.

Secara terpisah, PBNU juga menyampaikan pernyataan yang sama. "PB NU mengutuk keras dan mengecam segala tindakan kekerasan dan terorisme, apa pun motifnya," kata Ketua Umum PB NU, KH Said Aqil Siroj, di Kantor PB NU, Jakarta, Kamis.

PB NU meminta semua pihak untuk menghentikan segala spekulasi yang bisa memperkeruh peristiwa ini dan mempercayakan penanganan sepenuhnya kepada aparat keamanan. "Salah satunya dengan cara tidak ikut-ikutan menyebarkan isu, gambar korban, dan juga berita yang belum terverifikasi kebenarannya terkait peristiwa ini," katanya sebagaimana dikutip ANTARANEWS.com.

Ia mengajak seluruh warga Indonesia untuk bersatu padu menahan diri, tidak terprovokasi serta terus menggalang solidaritas kemanusiaan sekaligus menolak segala bentuk kekerasan. "Jika mendapati peristiwa sekecil apa pun yang menjurus pada radikalisme dan terorisme segera laporkan ke aparat keamanan," ujarnya.

"Nahdlatul Ulama mendesak pemerintah untuk mengambil langkah tegas serta cepat terkait penanganan dan isu radikalisme. Langkah ini harus ditempuh sebagai bagian penting dari upaya implementasi dan kewajiban negara untuk menjamin keamanan hidup warganya," katanya.***


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews