Ariana Grande, Bintang Rupawan di Tengah Bom Bunuh Diri Manchester

Ariana Grande, Bintang Rupawan di Tengah Bom Bunuh Diri Manchester

Ariana Grande. (Foto: Kevin Mazur/Getty Images via billboard.com)

LEDAKAN itu terjadi di ujung konser yang berlangsung di  Manchester Arena, Inggris, pada Minggu 22 Mei 2017. Teriakan ketakutan membahana dari arena indoor terbesar di Eropa itu. Hentakan penghancur berbalut kepulan asap itu telah menggulung 22 jiwa orang tak berdosa, 50 lainnya terluka.

Aksi bom bunuh diri itu terjadi semenit setelah Ariana Grande menutup konsernya. Tragedi ini jelas sangat berbekas pada sanubari penyanyi berusia 23 tahun dari Amerika Serikat itu. Sehingga, di akun twitternya ia mencurahkan isi hatinya, "hatiku terluka, dari lubuk kalbuku, aku sangat menyesal, aku tidak punya kata-kata."

Grande adalah salah satu penyanyi cantik yang tengah naik daun. Sebagai penyanyi, salah pencapaian penting dalam kariernya adalah ketika ia dipanggil Presiden AS Barack Obama untuk bernyanyi dalam Konser Gedung Putih "Women of Soul: In Performance at the White House" pada 6 Maret.

Membangun karier sedari kecil, Grande dilahirkan di kota Boca Raton, Florida. Ia hidup berkecukupan. Ibunya, Joan Grande, adalah CEO perusahaan telepon dan sistem alarm Hose-McCann Communications, dan ayahnya, Edward Butera, pemilik sebuah perusahaan desain grafis di Boca Raton.

Pada usia 13, ia menjadi serius tentang mengejar karier musik, meskipun ia masih berkonsentrasi di teater. Saat berusia 14 tahun, ia sudah mencetuskan keinginan untuk merekam album R&B. 

Sejak itu, Grande bernyanyi sebagai solois dalam berbagai simfoni, seperti Philharmonic dari Florida Selatan, Pops and Symphonic Orchestras. Lalu muncullah single pertamanya yang berjudul "LA Boyz" yang dinyanyikan bersama Justice dan dirilis  18 Oktober 2012.

Titik awal kesuksesannya pada dunia tarik suara terjadi pada Maret 2013. Grande mencapai kesuksesan mainstream setelah singelnya yang berjudul "The Way" dari album debutnya Yours Truly masuk 10 besar Billboard Hot 100 dan bersertifikat double platinum oleh RIAA.

Single ini yang telah terjual dua juta kopi di Amerika Serikat ini mendapat pujian dan menjadi nomor satu di Billboard 200. Inilah yang membuat Grande menjadi artis wanita pertama yang memiliki rekor debut di posisi puncak sejak Animal oleh Kesha pada Januari 2010, dan artis perempuan kelima belas secara keseluruhan.

Pada 24 Maret 2014, Grande menyelesaikan album kedua. Singel utama dari album ini berjudul "Problem," dijual sebanyak 438.000 download dalam minggu pertama. Jadilah Grande wanita termuda dengan debut melebihi  400.000 download.

Sebagai penyanyi, Grande memang bersuara emas, soulful dengan rentang yang lebar. Memiliki empat oktav dalam jangkauan vokal soprano, suaranya disetarakan dengan Mariah Carey dan Whitney Houston. Sehingga ia dijuluki "mini Mariah Carey atau New Mariah Carey. Sebab, suara soulful dan rentang vokalnya lebar. Selain itu ia juga memiliki wajah yang rupawan dan menawan.

Soal kehidupannya itu, apa sebetulnya yang ada dibenak Grande?  "Mereka dapat berharap banyak dari kejujuran. Halaman dari buku harian saya, bukannya menulis catatan harian, saya menulis lagu tentang apa yang terjadi dalam hidup saya. Jadi itu benar-benar pribadi."

Jika demikian, tragedi bom yang menewaskan 22 penggemarnya saat menonton konser di  Manchester Arena itu adalah salah satu titik kehidupan yang tak akan mungkin terlupakan. Tentu saja kepiluan hati Grande pada tragedi itu, mungkin, akan tertuang dalam sebuah karyanya yang menomental. ***


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews