BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Deputi V BP Batam, Gusmardi Bustami mengakui sepinya order sejumlah perusahaan di Batam. Ada sejumlah alasan, kata Gusmardi, membuat iklim investasi menurun.

Pertama, kata dia, tingginya harga minyak dunia sebagai pemicu utama perusahaan sepi orderan.

Harga minyak dunia akhir-akhir ini sudah jatuh hingga ke level US$ 50 per barel, yang beberapa tahun sebelumnya sempat menyentuh harga US$ 100 per barel.

Kemudian, kata Gusmardi, tingginya biaya logistik pengiriman kontainer ke Batam. Ia mengatakan, biaya logistik dari Korea ke Singapura hanya 1 kontainer 20 Pit hanya 250 USD. Sementara di Batam 500 USD.

“Dari Korea ke Singapura dan sebaliknya hanya 250 USD, kita 500 USD. Sementara row material dari Korea dan Jepang tidak bisa langsung,” kata Gusmardi Bustami pada wartawan di gedung Marketing Centre BP Batam usai menerima kunjungan para investor tersebut, Jumat (19/5/2017).

Di Batam, kata dia, pelabuhan Batuampar hanya bisa menampung kapal dengan muatan 100-an kontainer. 

“Itu penyebab biayanya tinggi. Untuk menekan biayanya tadi ya pelabuhan harus diperdalam dan diperbaiki. Sehingga cost-nya turun,” kata dia.

“Kita saat ini sedang mempersiapkan site plane itu pengembangan pelabuhan Batuampat. Apapun hambatannya harus diperbaiki, karena itu urat nadi Kota Batam,” ujarnya.***

(isk)