Wawancara Eksklusif dengan Rey Regan Direktur PT McDermott

PHK di Perusahaan Kami Sudah Hal Biasa...

PHK di Perusahaan Kami Sudah Hal Biasa...

Ray Regan, Director of Batam Fabrication Operation McDermott (kanan) bersama Raja Muhammad Amin (tengah) dan Phillips Ng, Kamis (18/5/2017). (foto: ogi/batamnews)

EKONOMI di Kota Batam kini makin gonjang-ganjing. Berbagai sektor bisnis yang pernah bersinar kini mulai meredup. Kejayaan Batam sebagai Kota Industri perlahan memudar.

Tahun 1990-an, Batamindo Industrial Park atau kawasan Mukakuning bak kota mandiri. Punya pasar sendiri, mal sendiri, pemukiman sendiri bahkan kode area telepon berbeda dari Kota Batam. Belasan ribu karyawan memenuhi semua perusahaan tanpa henti. Denyut industri nyaris 24 jam.

Kawasan Industri Sekupang yang semula ingar-bingar pekerja, kini sudah bersalin rupa menjadi hutan beton lusuh dengan tiang-tiang besi berkarat yang sunyi. Laksana rumah-rumah hantu yang jika malam hanya ramai dengan nyanyian jangkrik.

Kabar terbaru yang kembali memukul ekonomi Batam adalah kabar hengkangnya PT McDermott Indonesia yang sudah memberhentikan sejumlah karyawannya. Masalahnya sama, ekonomi di Batam sudah mulai kurang menjanjikan, perusahaan ini mulai sepi pekerjaan.

Wartawan Batamnews.co.id, berbincang dengan tiga bos besar PT McDermott, Ray Regan (Director of Batam Fabrication Operation McDermott), Phillips Ng (Manager Asia Area Global Communications McDermott) dan Raja Muhammad Amin (General Affair Manager dan APAC Ethics dan Compliance Teamns) di Gedung Istana McDermott Batuampar, Kamis (19/05/2017) pukul 15.00 WIB.

Pertemuan ini untuk mengkonfirmasi kabar hengkangnya perusahaan yang berada tidak jauh dari Pelabuhan Batuampar, termasuk mendiskusikan geliat industri di Kota Batam. Berikut petikan wawancara Rey Regan dengan Yogi Eka Sahputra yang dilakukan dengan Bahasa Inggris.

Apakah benar McDermott Batam akan Tutup?

Ada tiga fakta sebenarnya yang akan kita sampaikan.

Apa itu?

Pertama kita bekerja berdasarkan pesanan, pada saat tertentu rame pada saat tertentu juga sepi. Kemudian perusahaan sejenis kami seperti itu, kadang puncak kadang di bawah. Ketika proyek sepi-sepi mau tidak mau karyawan harus dikurangi, itu pilihan terakhir. Ketika proyek ramai ya kita tambah karyawan. Itu tidak terjadi di perusahaan McDermott saja namun semua industri sejenis kami.

Apa saja penyebab sepinya orderan?

Ini adalah siklus normal. Bukan hanya terjadi di Indonesia bahkan seluruh dunia. Sebenarnya faktor global.

Selain itu?

Tidak ada, hanya faktor itu saja. Yang jelas jika orderan sepi bukan berarti kita mau tutup, hal itu tidak bisa dijadikan ukuran. Kita tidak akan pernah tutup.

Apakah tidak ada faktor lokal dari Batam?

Kalau bicara itu kita tidak bisa jawab. Anda ke sini untuk McDermott, kita hanya bisa jawab terkait McDermott saja.

Terkait permasalahan lokal di Batam, untuk keberlangsungan industri perusahaan bagaimana?

Kita komunikasi dengan cara yang betul dengan pemerintahan bukan melalui media jika ada masalah.

Ketika proyek lagi banyak sampai berapa orang karyawannya?

Kalau lagi banyak proyek kita pekerjakan 8.000 orang sedangkan ketika down kita hanya pekerjakan 3.000 orang.

Tahun ini berapa proyek yang akan dikerjakan?

Kemaren baru selesai proyek dari Rusia sekarang sedang pengerjaan proyek dari Saudi. Yang jelas soal McDermott tutup itu ngak benar.

Ketika banyak proyek itu sampai berapa?

Tergantung ukuran proyek kadang 10 sampai 15 kalau ramai, kalau lagi down tiga proyek aja.

Soal PHK, bagaimana nasib karyawan yang di PHK?

Bagi karyawan yang di PHK di perusahaan kami itu sudah menjadi biasa.

Berapa orang yang di PHK akhir-akhir ini?

Yang jelas kita tidak pernah tutup.

Bagaimana komentar bapak terhadap kekhawatiran karyawan yang di PHK?

Kita tidak tahu tentang itu. Kita tidak bisa kontrol orang yang berkata itu. Kalau karyawan kami menerima keaadaan, mereka berpikir sudah hal biasa. Beliau mengerti bagaimana McDermott bekerja.

Secara keseluruhan bagaimana komentar Bapak terkait pertumbuhan industri Kota Batam?

Bukan scope kami mengomentari itu. Selagi tidak menganggu jalannya perusahaan kami, kita tidak bisa berkomentar.

Sampai kapan keadaan sepi ini?

Kita tidak boleh kilik masa depan, kita boleh rancang tapi Tuhan yang menentukan.


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews