Cerita Aksi Jambret yang Berujung Maut dan Trauma

Cerita Aksi Jambret yang Berujung Maut dan Trauma

Tersangka jambret Ws belum bisa dimintai keterangan, sebab masih trauma akibat temannya tewas setelah ditabrak korban di depan Hotel Mercure, Lubukbaja, Batam. (Foto: Edo/batamnews.co.id)

Brraakk!!, Suara hantaman benda tumpul mengejutkan pengendara yang tengah berada di persimpangan traffic lights depan Pizza Hut, Kampung Utama, Nagoya Batam. Kaca mobil Toyota Camry milik wanita inisial AT tampak berserakan di jalan.

AT seorang aparatur negara yang berkantor di kawasan Nagoya.

Awal ceritanya bermula AT baru pulang dari kantornya. Pengakuan AT ke polisi, ia pulang lembur, dan hendak pulang ke rumahnya di daerah Sei Panas.

Kemudian, tiba-tiba dua pemuda yang mengendarai motor nekat memecahkan kaca mobilnya dan mengambil tas yang berada di kursi depan sampingnya. Setelah mengambil tas, kedua pemuda tersebut langsung tancap gas.

"Barang korban sudah sempat berpindah tangan, dan dilarikan oleh dua pelaku, setelah memecah kaca sebelah kiri," ujar Kapolsek Lubuk Baja, Kompol I Putu Bayu Pati.

Kesal dengan perbuatan dua pemuda tersebut, AT memacu lari mobilnya hingga menyisakan debu-debu dari angin knalpot untuk pengendara lain dibelakang dan berusaha mengejar kedua pemuda tersebut.

Pelaku yang berusaha menghilangkan jejak dan mengecoh AT kemudian membelokkan laju sepeda motornya di U-turn depan Hotel Mercure, Lubuk Baja.

Naas bagi pelaku, dengan laju kendaraan yang mulai pelan saat berbelok, tiba-tiba mobil AT yang melaju kencang langsung menghantam sepeda motor pelaku. Kedua pelaku pun terpental dari sepeda motornya.

"Dari saksi yang melihat, sepeda motor pelaku yang awalnya ngebut, semakin pelan, dekat belokan (U turn), mungkin mau berputar arah," ujar Putu.

Dari peristiwa itu, seorang pelaku harus menghembuskan nafas terakhir inisial R (40). Sementara rekan korban, Ws pria kelahiran 1997 tampak trauma melihat rekannya tergelak tak berdaya.

Kedua pelaku jambret sama-sama tinggal di satu kost di daerah Bengkong. Sehari usai kejadian atau trauma Ws mulai berangsur hilang, polisi meminta keterangan dari pelaku Ws.

Dari pengakuan Ws ke polisi, sebelumnya mereka sudah berniat untuk melakukan pecah kaca mobil.

Kata Putu, pengakuan WS, dia diajak oleh R untuk melakukan kejahatan dan telah mempersipkan segala sesuatu untuk melakukan aksi mereka. "Ayok ikut saya, kita cari angin. Saya sudah siapkan juga semuanya," kata Putu, menirukan pengakuan WS.

Lalu, Putu menjelaskan, mereka pergi keluar, Ws yang bertugas mengendarai sepeda motor berkeliling mencari mangsanya. Kemudian, saat berhenti di lampu merah Kampung Utama depan Pizza Hut Nagoya, mereka melihat seorang wanita mengendarai mobil.

Merasa korbannya hanya seorang wanita, R yang sudah mempersiapkan segala sesuatunya langsung beraksi dan dengan sigap mengambil tas yang berada di bangku sebelah kiri dan kemudian kabur.***


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews