Gerimis Iringi Pemakaman Kapten Heru Bahyu di Taman Makam Pahlawan

Gerimis Iringi Pemakaman Kapten Heru Bahyu di Taman Makam Pahlawan

Kapten Arh Heru Bahyu semasa hidup saat merayakan ultah anaknya (Foto: Istimewa)

PERWIRA TNI AD dari Kostrad, Kapten ARH Heru Bahyu SE, termasuk salah satu korban yang tewas setelah meriam saat latihan tempur Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC)  di Tanjung Datuk, Natuna, Kepulauan Riau, Rabu (17/5/2017).

Jenazah pria kelahiran Padang Pariaman itu dikirimkan dengan pesawat ke Padang, Sumatera Barat keesokan harinya.

Ia pun diangkat menjadi pahlawan. Jenazahnya di semayamkan di Tamam Makam Pahlawan Kusuma Negara, Lolong, Kota Padang.

Kapten Arh Anumerta Heru Bahyu, adalah putra kelahiran Punggung Kasik, Kecamatan Lubuk Alung Padang pariama. Ia lulusan 

Usai di semayamkan dan disolatkan dirumah duka, sekitar pukul 13.00 wib, jenazah almarhum dibawa ke taman makam pahlawan di Lolong kota Padang.

Namun pemakaman ini dikabarkan minim perhatian dari pejabat setempat, tidak ada Walikota Padang, tidak ada Gubenur Sumbar dan pejabat penting lainnya.

Heru merupakan lulusan Akmil 2008. Dan saat ini menjabat sebagai Danraimer B Yonarhanud 1/1 Kostrad.

Peti mati berbungkus bendera merah putih pun diturunkan ke liang lahatnya sekitar pukul 13.10 WIB. 

Hujan gerimis sempat menyertai prosesi pemakaman yang penuh suasana duka ini. Melalui penghormatan terakhir disertai tembakan salvo keudara, peti jenazah almarhum pelan-pelan diturunkan untuk dimakamkan.

Larutan kesedihan juga terlihat dari kedua orang tua almarhum yang ikut menyaksikan pemakaman anak pertama dari tiga orang bersaudara ini. Almarhum meninggalkan satu orang istri dan dua orang anak yang masih balita.

Heru dikenal sosok yang loyal serta perhatian kepada bawahannya.

Prajurit yang lahir pada tahun 1987 itu masih membakar di benak sejumlah prajurit yang pernah menjadi anak buahnya.

Sertu Dedi Permana salah satunya. Ia menilai Heru sangat berdedikasi dalam kehidupannya.

“Sangat tegas dan berwibawa dan dia sangat disiplin orangnya," tuturnya.

Ia juga membayangkan semasa hidupnya, almarhum selalu berpesan kepada anggotanya agar menjadi ksatria yang handal di medan perang. 

"Pak Heru sangat baik orangnya dan selalu memberikan kami semangat setiap kali latihan," lanjutnya.

Sementara itu, ajudan yang selalu mengawal almarhum, Prada Adit Sembiring mengatakan bahwa almarhum terkenal sangat loyal. "Bapak sangat loyal dan selalu memberikan saya semangat untuk tetap bisa lebih baik," katanya.

Ia juga sangat mengingat pesan yang disampaikan oleh almarhum untuk selalu berjiwa kesatria baik dalam kehidupan sehari-hari, maupun dalam pasukan. 

"Bapak selalu memotivasi saya untuk bisa menjadi lebih baik kedepannya dan saya merasa sangat kehilangan," tuturnya.

Almarhum meninggalkan satu orang istri dan dua orang anak yang masih balita.***

 

Baca juga berita menarik lainnya di klikpositif.com

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews