Pendukung Ahok Serang Wapres Jusuf Kalla, Putri Bungsu Membela

Pendukung Ahok Serang Wapres Jusuf Kalla, Putri Bungsu Membela

Chairani dan ayahnya, Jusuf Kalla. (foto: istimewa)

BATAMNEWS.CO.ID, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mendapatkan serangan hoax berbau SARA yang menyebutkan bahwa JK semasa muda anti terhadap warga keturunan. Sang putri bungsu, Chairani Jusuf Kalla, membela JK dengan memuat tulisan di akun Instagram miliknya.

Begini isi curhatan Chairani Jusuf Kalla, putri Jusuf Kalla yang diunggah ke akun @chairanijk, yang diunggah Senin (15/5/2017).

"Ya ini ayah saya, yang juga kebetulan Wakil Presiden RI. Orang yang paling saya banggakan di dunia ini. mungkin sebagian orang yang membaca ini akan berpikir, 'ya jelas lah dibanggakan, namanya juga ayah sendiri'. Ayah saya adalah sosok pemberani. Ia dikenal sebagai salah satu pejabat yang tidak takut pada siapapun, bahkan sebagian orang menganggapnya terlalu berani dalam bertindak atau berucap. Makanya banyak juga yang tidak suka dengannya karena sikap terlalu berani dalam bertindak atau berucap. Makanya banyak juga yang tidak suka dengannya karena sikap terlalu beraninya itu, beliau juga tidak suka berbasa basi, dan tidak suka pencitraan. Apapun yang menurutnya benar untuk kepentingan negara ini, akan disampaikan ke publik, tanpa takut akan nada segelintir golongan yang tidak suka kepadanya, kalimat2 yang pernah diucapkannya sering dipelintir oleh orang-orang yang tidak menyukainya.
 
Contohnya saat ini ia sedang banyak diserang oleh fitnah mengenai dirinya yang katanya tidak toleransi terhadap umat beragama. Baru baru ini yang paling parah adalah adalah, ada yang memfitnah dirinya semasa muda pernah membakar gereja, Astagfirullah. Kenapa ya ada sekelompok orang yang tega membuat2 berita seperti itu? Justru yang paling menempel di ingatan saya adalah sewaktu timbul kerusuhan pembantaian keturunan Tionghoa di Makasar tahun 1997 silam, Ayah saya mempersilakan rumah kami di Makasar dijadikan sebagai tempat persembunyian para tetangga kami yang kebetulan mayoritas keturunan Tionghoa.

Saya menyaksikan sendiri ketika tetangga kami diam2 masuk bersembunyi di rumah kami karena ketakutan akan diganyang oleh masyarakat. Beberapa kali saya minta Ayah saya untuk mengklarifikasi fitnah2 yang menerpanya. Karena tidak sedikt juga yang berani menjapri atau me-mention saya di sosial media yang isinya mencaci maki Ayah saya, tapi ia cuma tersenyum. "Buat apa? Tidak usah lah kau baca berita2 palsu itu" katanya, "Pahala untuk kita panen di akhirat nanti". Oh iya, betul juga ya… Alhamdulillah. Terima kasih untuk para pemfitnah dan para penyebar hoax atas transferan pahalanya untuk Ayah saya," Barakallahu fii umrik Papa, orang yang paling saya banggakan di dunia ini."

Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku sudah mendengar soal dirinya "diserang" atau dituduh rasis di berbagai media sosial. Menanggapi hal itu, ia menyatakan merasa tidak diserang. "Saya tidak pernah baca apa yang ada di media sosial. Jadi saya tidak merasa diserang," ujar JK setelah merayakan ulang tahunnya ke-75, Senin, 15 Mei 2017, dilansir tempo.

Seperti diketahui, sejumlah serangan atau kabar bohong soal JK beredar di media sosial seusai pilkada DKI Jakarta. Salah satunya adalah kabar bohong perihal dia mengimbau publik tidak mengirim bunga ke pasangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat karena tak bermanfaat.

Contoh serangan yang lain adalah kabar dirinya mengatur vonis dua tahun penjara yang dijatuhkan Majelis Pengadilan Negeri Jakarta Utara kepada Ahok perihal kasus penistaan agama. Serangan itu berbentuk gambar JK bertemu dengan Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali.

Adapun serangan terbaru adalah beredarnya berita JK yang mengkaitkan kesenjangan ekonomi dengan faktor ras (pribumi dan keturunan Cina). Hal itu membuat JK dituduh rasis di sejumlah media sosial.

JK berujar isu yang ia hadapi sekarang sudah biasa terjadi. Karena itu, dia tak kaget ataupun peduli dengan serangan terhadapnya di media sosial.  

JK menjelaskan dia memiliki banyak sahabat dari etnis Tionghoa atau keturunannya.

"Di Makassar itu China-china teman saya. Orang teman paling dekat saya China juga, itu Sofjan (Sofjan Wanandi), ke mana pagi, sore, malam, sama saya semua," ujar JK.

(ind)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews