SETIAP wanita ingin terlihat cantik dan menawan. Tentu harapan itu sangat jamak dan wajar saja. Tapi bagaimana jika keinginan untuk memermak tubuh itu justru ada di benak pria?

Tentu ini jarang-jarang terjadi. Dialah Luis Padron. Ia seorang pemudda berusia 25 tahun yang sangat ingin terlihat seperti Elf yang sempurna.

Sebenarnya Elf adalah penghuni dunia fiksi, yang hanya ada dalam hayalan si penulis ceritanya, John Ronald Reuel Tolkien. Elf digambarkan sebagai ras yang lebih dahulu ada daripada manusia dan lebih unggul dibanding dengan manusia.

Detail tentang Elf ada dalam tulisan Tolkien yang dikumpulkan dalam dalam tulisannya Unfinished Tales (Kisah yang Belum Selesai) dan The Histroy of Middle-earth (Sejarah Dunia Tengah).

Buku-buku ini merupakan karya utama Tolkien yang ia kerjakan hingga akhir hayatnya. Lahir di Afrika Selatan, pada 3 Januari 1892, Tolkien meninggal di Oxford, Inggris, 2 September 1973 pada umur 81 tahun. Dialah yang menulis The Hobbit (1937) dan lanjutannya The Lord of the Rings (1954—1955).

Agaknya, karya Tolkien yang menceritakan tentang Elf itulah yang merasuk dalam fikiran Luis Padron. Sehingga sejak kecil ia sudah terobsesi pada Elf. Dia sangat tertarik dan bertekad tampil seperti tokoh fantasi favoritnya "Elf", malaikat dan makhluk fantasi.

Sehingga untuk mewujudkan impiannya, ia sampai lebih dari £ 25.000 (sekitar Rp430 juta) untuk berbagai operasi, sehingga dia menjadi Elf dalam kehidupan nyata. Nah, untuk merawat tampilan "kecantikan makhluk fantasi" itu ia menghabiskan lebih dari £ 4000 (Rp 69 juta) per bulan untuk biaya krim khusus.

Menurut laporan, ia telah mereparasi total hidungnya, dan meneyedot lemak di hidung dan bibirnya. Selain itu, ia bahkan telah menjalani prosedur pemindahan rambut secara keseluruhan dan operasi untuk mengubah warna matanya juga!

Namun itu belum membuatnya puas. Luis  berencana mengubah bentuk telinganya, dan implan rambut untuk garis rambut berbentuk hati serta melakukan operasi untuk meninggikan tubuhnya sampai setinggi 6 kaki 5 inci!

Apa kata Luis soal obsesinya itu? "Saya tidak menganggap ini sebagai obsesi, tapi dalam khayalan Anda memiliki semua harapan, cinta, persahabatan dan perasaan baik. Ini telah mengubah hidup saya dengan baik dalam banyak hal, saya bahkan tidak dapat mulai mendeskripsikannya" ***