BATAMNEWS.CO.ID, Kuala Lumpur - Revival World Tour Selena Gomes di Malawati Indoor Arena, Shah Alam, Malaysia, ternyata meninggalkan jejak kontrevesial yang berlarut-larut hingga kini.

Padahal, ia tampil di Kuala Lumpur itu sudah sudah sejak 25 Juli 2016. Berpakaian hitam mewah, transparan di bagian perut dan di atas dadanya, ia menghibur penggemarnya di Kuala Lumpur. 

Pakaiannya itulah yang dipersoalkan. Semula hanya terbatas pada soal kesopanan dan nilai-nilai budaya di Malaysia.

Noisey melaporkan sensasi pop 'Hands To Myself' dituding membawa citra "seksi" tersebut sebagai "anti-Islam".

Sekarang sudah menelusup ke sana ke mari, hingga masuk ke wilayah panggung politik di Malaysia yang tak lama lagi akan menyelenggarakan pemilihan.

Tentu saja yang paling lantang memprotes penampilan Selena adalah  Parti Islam Se-Malaysia (PAS), yang mengklaim bahwa konser Selena menanamkan kultur hedonis pada pemuda bangsa.

Yang menarik, PAS menimpakan persoalan Selena ke pundak Democtratic Action Party (DAP) dan Parti Keadilan Rakyat (PKR). "Mereka sangat menyambut konser Selena Gomez. Mereka juga kurang menampung pendapat dari PAS, para Muslim yang ada di Malayasia," ujar Audibdullah Fahim Ibrahim, salah satu bagian dari PAS.

Itulah sebabnya, para kritikus di Malaysia, menyebutkan kritik itu tersebut sebagai langkah politik PAS, yang akan menghadapi lawan politiknya pada pemilihan umum mendatang.

Saat ini yang menguasai panggung politik di Malaysia adalah koalisi Barisan Nasional. Barisan Nasional (National Front) adalah sebuah koalisi politik di Malaysia yang dibentuk pada 1973 sebagai lanjutan dari Partai Perikatan (Alliance).

Barisan Nasional telah memerintah Malaysia sejak awal Malaysia berdiri sejak 31 Agustus 1957. Kini Barisan Nasional sedang dilanda isu skandal korupsi. Akibatnya koalisi partai pemerintah itu mulai melemah.***