BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Ratusan peserta coding competion di Poltek Batam, Kepulauan Riau, tampak serius. Wajah-wajah serius terlihat memelototi layar komputer. 

Coding Competition diikuti 502 peserta terbari dalam 52 kelompok. Pendaftar membludak 923 orang.

Ajang ini berlangsung selama tiga hari. Kegiatan itu ditaja Kedutaan Besar RI Singapura, EDB Singapura, SITF, dan Poltek Batam. Ada tiga topik utama yang diperlombakan.

"Pertama financial technology. Peserta membuat aplikasi yang mempermudah proses pembayaran," ujar Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Ngurah Swajaya membuka secara resmi coding competition, Jumat (5/5/2017) bertempat di Politeknik Negeri Batam.

Selain itu digital health--aplikasi di bidang kesehatan, dan digital logistik--aplikasi untuk mempermudah logistik. Coding competition ini diikuti peserta sebanyak 880 orang, baik dari nasional Indonesia maupun Singapura.

"Dalam satu tim maksimal 10 orang. Mereka akan mengisi aplikasi terkait tiga fokus utama tadi," kata dia, Sabtu (6/5/2017) di Politeknik Negeri Batam.

Ngurah mengatakan, dalam hal ini Indonesia harus ikut perkembangan economy digital. Itu sesuai dengan visi Presiden Jokowi untuk menciptakan 1000 entrepreneur setiap tahunnya hingga 2019 mendatang.

"Talen-talet muda IT kita dorong untuk membantu peningkatan ekonomi," kata Ngurah sembari mengatakan, terselenggaranya coding competition itu juga untuk memperingati 50 tahun hubungan antara Indonesia dan Singapura.

Batam dipilih sebagai tempat pelaksanaan Coding Competition karena dekat dengan Singapura, kemudian banyak investor yang menanam saham di Batam.

"Di Singapura juga banyak perusahaan yang butuh tenaga kerja. Kita harap kerjasama dalam rangka memanfaatkan digital ekonomi ini, bisa diteruskan hingga bisa menjadikan Batam hub digital ekonomi," jelasnya.***