Wajah Bahagia Kapten Kapal Singapura Setelah Berlayar 5 Jam dari Tanjungpinang

Wajah Bahagia Kapten Kapal Singapura Setelah Berlayar 5 Jam dari Tanjungpinang

BATAMNEWS.CO.ID, Singapura - Setiap hari selama delapan bulan terakhir, kapten kapal nelayan Singapura Ricky Tan Poh Hui bertanya-tanya kapan dia bisa bertemu lagi dengan istri dan anak perempuannya yang berusia 12 tahun.

Kamis malam, Tan, yang telah ditahan oleh pihak berwenang Indonesia sejak Agustus karena melakukan pelanggaran di perairan Indonesia, akhirnya kembali ke Singapura.

Dia dibebaskan minggu lalu dan pada hari Selasa, telah meninggalkan Pangkalan Angkatan Laut Tanjungpinang, Kepulauan Riau, tempat dia ditahan.

Setelah memperbaiki kapalnya yang dinakhodainya Seven Seas Conqueress , kemarin, dia memulai perjalanan lima jamnya.

Pada dini hari Jumat pagi (5/5/2017) , Tan bersama kapal Seven Seas tiba di Marina Country Club.

"Saya merasa lega," kata petenis berusia 45 tahun itu kepada The Straits Times. Dua video yang diunggah di YouTube memperlihatkan wajah sumringahnya saat tiba di Singapura.

Membuka lembaran pengalamannya selama delapan bulan terakhir, Tan mengatakan bahwa meskipun dia tidak dipenjara di Indonesia, dia tinggal di kapal dengan tiga anggota awak kapal Indonesianya. Dia tidak diizinkan meninggalkan pangkalan angkatan laut.

Hampir setiap hari, dia menelepon ke rumah untuk berbicara dengan ibu dan anaknya.

"Saya memikirkan keluarga saya setiap hari, terutama anak perempuan saya," katanya.

"Awalnya, saya tidak mengatakan kepadanya bahwa saya ditahan, saya hanya mengatakan bahwa saya sedang bekerja."

Tapi seiring berjalannya waktu, dia mengatakan yang sebenarnya. "Setiap kali, dia akan bertanya kapan pulang ke rumah, saya tidak bisa menjawabnya," tambahnya.

Ketika menjalani masa penahanan, ia hanya menonton televisi, selain itu tak ada yang bisa dilakukannya.

Kini,  Tan berharap dapat beristirahat dengan baik di rumah dan kembali bekerja minggu depan. "Saya sudah memesan tempat memancing," katanya.

Tan sedang mengendalikan Seven Seas Conqueress ketika dihentikan oleh angkatan laut Indonesia pada 20 Agustus di perairan lepas pantai Bintan. Menurut pihak berwenang Indonesia kapal tersebut tidak memiliki izin memasuki perairan Indonesia.

Namun Kementerian Luar Negeri Singapura mengatakan bahwa kapal tersebut ditahan di perairan teritorial Singapura di Pedra Branca.

Tan akhirnya mengaku bersalah dan divonis enam bulan masa percobaan pada Rabu lalu (26/4/2017). Lalu, majelis hakim Pengadilan Negeri Tanjungpinang memvonis Tan bersalah, ia diharuskan menjalan tahanan dan denda 5 juta rupiah (S $ 520).

Namun setelah dipotong masa penahanan dan membayar denda yang sudah ditetapkan pengadilan, Tan langsung dibebaskan.

Saat ini di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, masidah ada  satu lagi kapten kapal Singapura yang ditahan.

Shoo Chiau Huat, 50 tahun, juga ditangkap di perairan Bintan, Kepulauan Riau, pada 16 April tahun lalu. Pada hari Rabu (3/5/2017), pengadilan setempat menolak tuduhan untuknya. Ia didakwa measuk perairan Indonesia tanpa izin.

Namun sebelum ia kembali ke Singapura, Shoo harus menunggu vonis banding atas tuduhan penangkapan ikan ilegal. Sebab, sebelumnya ia mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi.

Diharapkan, persoalan hukum Shoo di Indonesia segera selesai, sehingga ia bisa berkumpul lagi dengan keluarganya di Singapura seperti Tan yang kini sedang melepas rindu dengan anak dan istrinya.

Bahkan, teman-teman Tan juga sudah menanti-nantikannya dan beraktifitas seperti sedia kala. 

Seorang pemancing sesama Paulson Yuen, 60 tahun, termasuk di antara mereka yang menunggu untuk menyambut tuan rumah Tan pada Kamis malam.

Yuen, yang pergi memancing dengan Tan di atas kapal empat sampai lima kali setahun di Laut Cina Selatan, mengatakan bahwa dia terkejut mendengar kabar sang kapten telah ditahan.

Dia mengatakan bahwa Kapten Tan selalu berhati-hati saat menangani masalah imigrasi di laut. "Kami terkejut saat ditahan. Ricky bukan orang sembrono.

"Kami berharap bisa pergi memancing dengan Ricky lagi," tambahnya. "Saya sangat senang menyambutnya." ***

VIDEO DARI BATAMNEWS :




Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews