Warga: Berlubang, Pas Hujan Air Tergenang dan Banyak Batu

Warga: Berlubang, Pas Hujan Air Tergenang dan Banyak Batu

Salah seorang pengendara sepeda motor ketika melewati ruas jalan menuju dusun Senempek (foto : Ruzi/Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Lingga - Sejak pertama kali dibuka pada tahun 2006 lalu, akses jalan darat menuju Dusun II Senempek Desa Limbung Kecamatan Lingga Utara tak kunjung diaspal.

Ruas jalan yang saat ini masih tanah merah dengan sedikit bebatuan tersebut, kini menjadi jalan satu - satunya bagi warga setempat untuk menuju Daik Lingga sebagai pusat Ibu Kota Kabupaten.

Salah seorang warga Senempek, Faridah mengatakan, pertama kali jalan darat tersebut dibuka ketika anak pertamanya menempuh pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) pada tahun 2006 lalu.

ketika dibuka, Kata Faridah, jalan tersebut tidak sebesar yang ada sekarang ini. Akan tetapi, ruas jalan itu hanya lebih kurang 1 meter dengan beralaskan papan untuk menghindari tanah yang lengket ketika dilewati.

"Kalau dari jalan utama, lebih kurang 3 kilometer lah jalannya. Itu dibuka pada masa Bupati Lingga  yang pertama," kata Faridah kepada batamnews.co.id, Kamis (04/05/2017).

Fardiah mengungkapkan, dirinya dan masyarakat setempat sangat bersyukur jalan tersebut kini telah terbentang dengan lebar lebih kurang 8 meter.

Namun, kata dia, masyarakat juga sangat berharap jalan yang telah dibuka selama lebih kurang 11 tahun itu juga dapat dilakukan pengaspalan.

"Kami berharap pemerintah daerah dapat melakukan pengaspalan jalan tersebut. Kalau hujan, jalannya agak sedikit becek. Tinggal jalan menuju kampung kami saja yang masih belum diaspal. Kalau yang jalan desa sebelah, rata - rata sudah semua walaupun separuh," kata Faridah bercerita.

Sumi, warga lainnya juga berharap serupa seperti Faridah. "Jalannya berlubang, kalau pas hujan itu airnya selalu tergenang. Apalagi batu - batunya juga ada yang timbul di tengah jalannya," ujar Sumi mengeluhkan.

"Saya berharap jalan kampung kami itu dapat perhatian dari pemerintah setempat," kata dia.

Sebagaimana diketahui, Dusun Senempek tersebut memiliki potensi perikanan yang cukup menjanjikan. Terutama dalam pembudidayaan gonggong dan juga ikan kerapu.

Namun sayangnya, Kampung dengan mayoritas penduduknya nelayan itu kurang diperhatian. Sejumlah fasilitas sepeti halnya pelabuhan tambatan perahu rakyat juga tampak sudah mulai ambruk dan tidak mendapat perhatian.***

(ruzi)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews