Kondisi Pelabuhan Desa Penghasil Gonggong Ini Sangat Memprihatinkan

Kondisi Pelabuhan Desa Penghasil Gonggong Ini Sangat Memprihatinkan

Kondisi pelabuhan Senempek yang semakin memperihatinkan, sejumlah papan telah ambruk ke laut. (foto : Ruzi/Batamnews))

BATAMNEWS.CO.ID, Lingga - Sangat memprihatinkan, kayu tampak keropos, papan sebagian patah dan jatuh ke laut. Itulah gambaran kondisi pelabuhan tambatan perahu nelayan di Dusun III Senempek Desa Limbung, Kecamatan Lingga Utara, Kepulauan Riau.

Pelabuhan dengan panjang 100 meter ke laut dan lebar sekira 1,5 meter itu selain keropos, juga goyang ketika dilewati.

"Pertama kali dibangun kemarin, pelabuhan itu panjang. Tapi, pas diperbaiki yang kedua kalinya, pendek seperti yang sekarang. Tidak panjang lagi," kata Bustami, salah seorang warga Dusun Senempek, Rabu (03/05/2017).

Sambil bercerita santai, Bustami menjelaskan kondisi pelabuhan yang sangat memprihatinkan tersebut. Kata dia, jika tidak hati - hati, warga yang melintasi pelabuhan tersebut jatuh ke laut.

"Selaku warga yang bekerja sebagai nelayan di kampung ini, saya sangat berharap pemerintah dapat menperhatikan pelabuhan ini. Kami warga sangat berharap bisa dibangun lagi pelabuhan yang permanen," ujar Bustami berharap.

Jika pelabuhan tersebut dapat dibangun kembali, kata Bustami melanjutkan, pelabuhan itu bisa dimanfaatkan masyarakat yang sebagian besar bekerja sebagai nelayan untuk menambatkan perahunya. “Harus dibangun dengan panjang lebih kurang 250 meter,” kata dia.

"Dapat dibangun 200 meter pakai semen itu sudah alhamdulillah. Kalau pelabuhan ini sudah dibangun kembali, pastinya seperti dulu lagi, ramai warga yang menyandarkan perahunya di pelabuhan itu," ujarnya.

Sebagaimana diketahui, Dusun Senempek memiliki potensi kelautan yang cukup luar biasa. Namun, kampung penghasil gonggong, kerang dan berbagai jenis ikan ini bagai terabaikan oleh pemerintah daerah.

Sebelumnya, Kepala Desa Limbung Andi Mulya menyampaikan, dirinya telah menjadikan pelabuhan Senempek tersebut sebagai prioritas utama.

Bahkan, sejak tahun 2010 dirinya terus mengusulkan agar dapat dilakukan perbaikan. Namun, hingga saat ini hal tersebut belum membuahkan hasil.

"Jika kita bangun menggunakan dana desa, dana akan tersedot pada pembangunan pelabuhan saja, tidak dapat untuk biaya infrtastuktur lainnya. Sementara desa ini sangat luas," katanya.

(ruzi)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews