CEO Bernama Kaget Perkembangan Batam, Datuk Zulkefli: Seperti 300 Tahun

CEO Bernama Kaget Perkembangan Batam, Datuk Zulkefli: Seperti 300 Tahun

CEO Bernama Datuk Zulkefli berbincang bersama seorang jurnalis perempuan di Batam saat acara ramah tamah dengan pemimpin media massa (Foto: Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - CEO Kantor Berita Malaysia Bernama Datuk Zulkefli mengaku terkesan dengan pembangunan Batam, Kepulauan Riau. Batam tidak lagi seperti dahulu yang ia pernah ketahui.

Ia mengatakan, Batam mengalami perkembangan yang pesat sejak 30 tahun belakangan.

"Dahulu waktu dari Jakarta pernah singgah ke Batam, perubahannya seperti sudah 300 tahun, padahal baru sekitar 30 tahun,” ujar Datuk Zulkefli saat beramah tamah dengan sejumlah pemimpin media massa di Biz Hotel Batam, Selasa (2/5/2017).

Kala itu, kata Zulkefli, pembangunan Batam belum semaju saat ini. Kotanya pun tergolong kecil. "Sekitar 30 tahun lalu," kata dia.

Dalam acara tersebut, turut hadir sejumlah pemimpin media massa tersebut diantaranya Richard Nainggolan (Tribun Batam), Muhammad Zuhri (Batamnews.co.id), Andi (Haluan Kepri), Saibansah Dardani (Batamtoday), Putut Aryo Tedjo (Batampos.co.id), Istu (RRI), Elvy (Antara).

Menurut Zulkefli, antara Batam (Indonesia) dengan Malaysia memiliki kedekatan dan bahasa serta budaya yang hampir sama. "Johor bisa terlihat dari Batam," ujar Zulkefli.

Menurut Zulkefli, karena itu dia pun memilih berkunjung ke Batam daripada ke Jakarta.

“Kalau ke Bandung atau Jakarta sudah biasa, kenapa kita tidak ke Batam saja?” ujar pria yang pernah 4 tahun menjadi koresponden Bernama di Jakarta itu.

Dalam kesempatan itu, Zulkefli juga memuji perkembangan Indonesia secara keseluruhan. Kata dia, Indonesia kedepan bakal masuk 5 besar memimpin ekonomi dunia, setelah Amerika, China, Jepang.

“Indonesia sangat berpotensi menjadi raksasa ekonomi. Urutan kelima,” ujar pria berkaca mata tersebut.

Belum lagi demokrasinya, menurut Zulkefli, regulasi maupun demokrasi Indonesia berkembang pesat. 

“Sidang korupsi pun bisa berlangsung terbuka. Saya melihat di TV. Tidak pernah ditemukan di Malaysia,” ujar dia.

Berbicara mengenai dunia media massa di Malaysia, ia mengatakan, industri media cetak saat ini tengah dalam masa-masa sulit. Oplah serta omzet media cetak mengalami penurunan yang drastis di Malaysia.

“The Star dan The New Straits Times juga mengalami penurunan setengah,” kata dia.

Mau tidak mau, kata dia, Bernama pun harus ikut berubah. Saat ini Bernama akan lebih fokus ke media dengan platform digital dan online.

Bahkan Bernama mendatangkan konsultan dari Indonesia pakar di media digital Apni Putra Jaya yang pernah bekerja di Grup Kompas.

“Kita perlu banyak belajar ke Indonesia, Tuan-tuan tak perlu lagi belajar ke Malaysia,” ujar dia sembari berseloroh. 


Kunjungi Pemko Batam

Sebelumnya Datuk Zulkefli disambut Wakil Walikota Batam Amsakar Achmad di lantai 5 Kantor Walikota Batam, Selasa (2/5/2017).

Dalam menerima kunjungan tersebut, Wakil Walikota Batam Amsakhar Achmad yang didampingi Kepala Dinas Pariwisata Kota Batam Febrialim serta Kepala Kominfo Amirudin mewakili Walikota Batam Rudi yang sedang berada di Belakang Padang.

"Maksud kedatangan kami bersama rombongan ingin menjadikan Batam lebih dekat dengan masyarakat Malaysia, baik dalam segala bidang terutama dalam peningkatan bidang ekonomi," ujar 
Datuk Zulkefli.

Datuk Zulkefli menuturkan, Batam memiliki potensi yang sangat besar sehingga bisa dikatakan sebagai batu loncatan dalam menjalani dunia usaha di negara Indonesia.

Selain itu sambung Datuk Zulkefli. peluang usaha investasi itu dapat terjalin antara rakyat dengan rakyat.

Datuk Zulkefli menambahkan, saat ini Batam akan dipredisikan menjadi 5 besar dalam bidang ekonomi di wilayah Indonesia di tahun 2020 atau di tahun 2030 serta Batam sudah menjadi pintu gerbang Internasional.

Zulkefli juga meminta kepada Amsakar Ahmad kiranya perhatian kerjasama ekonomi bisnis lebih diperkuat antara Malaysia dan Indonesia dibanding dengan negara Singapura.

Sementara itu Wakil Walikota Batam Amsakhar Achmad kepada rombongan Datuk Zulkefli CEO Bernama Kantor Berita Malaysia mengatakan, saat ini Batam saat ini sedang berbenah diri serta juga menghadapi masalah dalam persoalan yang saat ini berupa dualisme kepimpinan antara BP dan Pemko Batam yang berimbas pada ekonomi yang lesu akibat investor merasa tidak nyaman atas kegaduhan tersebut.

Amasakar Achmad.menyampaikan, bahwa beberapa hari ini banyak kedatangan tamu tamu diantaranya Komisi II dan VI DPR RI, Mantan Presiden BJ.Habibi dan Menteri Luar Negeri Singapura terkait persoalan BP Batam dan Pemko.

Amsakar Ahmad juga meminta menyampaikan publikasi ekonomi dan dunia pariwisata kepada Datuk Zulkefli agar disebarluaskan seluruh masyarakat Batam maupun di Malaysia.***

(kok)

Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews