Hadapi Rudal Korea Utara, Amerika Tempatkan THAAD di Korsel

Hadapi Rudal Korea Utara, Amerika Tempatkan THAAD di Korsel

THAAD, yang dirancang untuk mencegat dan menghancurkan rudal balistik. (Foto: dokumentasi EPA via aljazeera.com

BATAMNEWS.CO.ID, Washington - Sistem pertahanan rudal militer AS di Korea Selatan diyakini mampu bertahan melawan rudal Korea Utara. Pernyataan itu disampaikan pejabat pertahanan AS kepada AFP kemarin.

Ia menunjuk Terminal High Altitude Area Defense (THAAD)  yang dirancang untuk mencegat dan menghancurkan rudal balistik.  "Kini telah mencapai titik kemampuan mencegat," katanya.

Reuters juga mengutip pejabat AS yang tidak disebutkan namanya itu untuk mengikuti perkembangan di Semenanjung Korea. Namun disebutkan THAAD tidak akan beroperasi penuh selama beberapa bulan.

Sebetulnya, China sudah memperingatkan AS dan Korea Selatan agar tidak menggunakan THAAD.  Beijing khawatir THAAD akan melemahkan kemampuan rudal balistiknya sendiri dan mengatakan bahwa sistem tersebut mengganggu keseimbangan keamanan regional.

AS memutuskan menggunakan THAAD lantaran memanasnya kondisi Semenanjung Korea menyusul serangkaian peluncuran rudal oleh Korea Utara, dan peringatan dari Presiden AS Donald Trump bahwa tindakan militer adalah "pilihan di atas meja".

Korea Utara telah melakukan lima uji coba nuklir dalam 11 tahun terakhir dan diyakini secara luas membuat kemajuan dalam membangun rudal yang mampu mengantarkan hulu ledak ke daratan AS.

Kementerian Luar Negeri Korea Utara memperingatkan bahwa negaranya siap melakukan uji coba nuklir "kapan saja dan di lokasi manapun" yang ditetapkan oleh pemimpinnya.

"Korut akan terus memperkuat kemampuan serangan rudahlnya kecuali Washington menghentikan kebijakan permusuhannya," kata sebuah pernyataan yang rilis  kantor berita KCNA yang dikelola negara Korut.

Sementara itu, pihak Washington membuat sebuah dorongan diplomatik baru untuk membawa Pyongyang kembali ke meja perundingan. Ini sebuah langkah yang disambut positif oleh China.

Presiden AS Donald Trump mengatakan kepada kantor berita Bloomberg kemarin, bahwa dia tidak akan mengesampingkan pertemuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un pada  kondisi yang tepat.

"Jika sesuai dengan saya maka saya akan bertemu dengannya. Tentu saja saya akan merasa terhormat untuk melakukannya," kata Trump.

AS meminta China untuk menggunakan pengaruhnya dengan Pyongyang untuk mengendalikan program nuklir dan rudalnya.

Namun China tetap memandang penggunaan THAAD tidak tepat. Sebab penempatan THAAD di Korea Selatan, maka China telah memberlakukan sejumlah tindakan yang dipandang sebagai bentuk protes. Misal nya, mereka telah melarang kunjungan wisata warganya ke Korea Selatan.

Sistem tersebut juga menimbulkan kontroversi di Korea Selatan. Tokoh politik Korea Selatan, Moon Jae-in yang ikut pada Pemilihan Presiden pada 9 Mei ini, meminta penempatan ditunda sampai  terpilihnya presiden Korsel berikutnya.

Penduduk lokal di wilayah selatan Seongiu, yang menjadi lokasi pemasangan sistem THAAD,  khawatir mereka akan menjadi target rudal Korea Utara.

Mengingat spesifikasinya adalah rahasia dan tidak pernah digunakan pada masa perang, maka kemampuan THAAD juga diragukan.

Selain sistem THAAD yang baru, Korea Selatan juga mengoperasikan sistem pertahanan rudal Patriot PAC-3 sementara Jepang meningkatkan pertahanan PAC-3-nya dan mempertimbangkan versi rudal sistem pertahanan Aegis yang digunakan di kapal-kapal Jepang. ***


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews