23 Perusahaan Tutup, Ini Harapan Kadisnaker Batam pada Kaum Buruh

23 Perusahaan Tutup, Ini Harapan Kadisnaker Batam pada Kaum Buruh

Aksi demo beberapa waktu lalu di Batam (foto : Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Batam, Rudi Sakyakirti menyampaikan harapannya kepada kaum buruh di Kota Batam. Kata dia, buruh harus merenungkan tentang bagaimana kondisi ekonomi Kota Batam sekarang ini, yang sangat lesu investasi.

Dimana pada tahun 2017, kata Rudi, tepatnya bulan April ini, sudah 23 perusahaan yang tutup dan hengkang dari Batam.

Meskipun tidak begitu signifikan, Rudi mengatakan, penerimaan tenaga kerja masih banyak di Batam. Tentunya dapat sedikit membantu mengurangi jumlah pengangguran.

“Semoga kedepan keadaan demikian bisa kembali normal, dan pengangguran dapat teratasi. Terutama pada sektor shipyard, elektronik, dan lain sebagainya,” kata Rudi Sakyakirti, Kamis (27/4/2017).

"Saya berharap kondisi ini bisa kembali pulih, sehingga masyarakat dapat hidup lebih baik. Selamat merayakan hari buruh, semoga dapat lebih dinikmati sebagai hari kebangkitan para buruh," ujarnya.

Ketua SPSI Kepri, Syaiful Badri Sofyan mengatakan, memperingati May Day nanti, buruh di kepulauan Riau sepakat membangun solidaritas dengan acara gerak jalan dan panggung hiburan.

"Nanti akan melaksanakan kegiatan yang bertujuan untuk membangun solidaritas, seperti gerak jalan panggung hiburan," kata Ketua SPSI Kepri, Syaiful Badri Sofyan di Batam Centre, Kamis (27/4/2017) pagi.

May Day juga merupakan tonggak kemenangan kaum buruh dalam perjuangan menuntut kebebasan penindasan, dan penghisapan Imperialisme (Kapitalisme Monopoli) yang berlipat-lipat dari para pengusaha pemilik modal.

"May Day adalah hari kebangkitan buruh. Moment ini mengingatkan buruh tentang perjuangannya, sehingga dapat mengerti segala hak dan kewajibannya sebagai seorang buruh,” ujar Syaiful.

“Peringatan May Day mendatang harus mendapat dukungan dari pemerintah. Pelaksanaannya juga diharapkan menyentuh kepada kegiatan solidaritas, dan dengan cara yang profesional,” katanya.

Dalam perayaan nanti, kata Syaiful, para buruh diharapkan bisa menggelar kegiatan yang lebih bernilai positif dibanding tahun-tahun sebelumnya. “May Day sudah menjadi hari libur nasional, dan tidak tepat untuk menggerakkan aksi-aksi yang negatif lagi,” kata dia.

Kendati demikian, kata Syaiful, bukan tidak mungkin untuk menghalangi penyampaian aspirasi. “Kegiatan solidaritas tersebut, perlu digelar karena itu merupakan modal dasarnya serikat pekerja,” kata Syaiful menambahkan.***


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews