Ivanka Trump di Balik Serangan Rudal AS ke Suriah, Seperti Apa?

Ivanka Trump di Balik Serangan Rudal AS ke Suriah, Seperti Apa?

Ivanka Trump. (foto: ist/net)


BATAMNEWS.CO.ID, Berlin - Putri cantik Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yakni Ivanka Trump angkat bicara mengenai kabar yang menyebut dia berperan dalam serangan yang dilancarkan AS di Suriah.

Berbicara saat melakukan kunjungan kerja ke Berlin, Jerman, Ivanka menyatakan sejumlah media salah menafsirkan komentar tentang keterlibatannya dalam keputusan pemerintah untuk meluncurkan serangan udara ke lapangan udara Suriah di Homs.

"Itu menjadi interpretasi yang cacat," kata Ivanka dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Rabu (26/4/2017).

Seperti diketahui, pada tanggal 11 April, adik Ivanka, Eric Trump mengungkapkan kakaknya tersebut memiliki andil dalam keputusan dibuat oleh sang ayah untuk melakukan serangan ke Suriah.

Eric Trump, yang merupakan putra kedua Trump mengatakan bahwa dirinya yakin Ivanka lah yang mendorong ayahnya melakukan serangan tersebut. Sebab, Ivanka merasa prihatin atas serangan senjata kimia yang menewaskan puluhan warga sipil di Suriah.

"Ivanka bukan hanya seorang ibu dari tiga anak, tetapi dia juga memiliki pengaruh terhadap keputusan ayah. Saya yakin dia sempat berkata, "dengar ini adalah hal yang mengerikan" seraya memasang tampang sedih dan marah saat bicara," ungkap Eric, seperti dilansir dari laman Time of Israel, Selasa (11/4/2017).

Eric menuturkan, Ivanka memang tidak sepenuhnya ikut campur pada urusan kenegaraan. Tetapi dia cukup vokal terhadap hal-hal yang dianggapnya sangat penting.

"Ivanka selalu ada di pihaknya. Dia tidak terlibat dalam segala hal. Saya pikir dia hanya mau terlibat pada hal-hal yang dia pedulikan. Jadi saat Anda memiliki kekuasaan, dan melihat ada kepentingan bisnis di dalamnya, banyak orang yang akan bilang ya karena kebetulan Andalah bosnya," tuturnya.

Eric yang mengaku tidak terlibat sama sekali dengan keputusan pemerintah membenarkan bahwa ayahnya memang tak ada niatan untuk mengambil tindakan ke Suriah sebelum serangan senjata kimia.

"Ayah saya terkadang bersikap seperti itu. Dan sebetulnya dia sangat anti melakukan hal apapun kepada Suriah dua tahun lalu. Namun sekarang, seorang pemimpin menewaskan rakyatnya termasuk perempuan dan anak-anak membuatnya memutuskan ambil tindakan," jelasnya.

"Dan sebagai negara adi daya, Amerika Serikat harus bertindak. Saya rasa ayah saya banyak mendapat dukungan dari beberapa negara sekutu, dan itu merupakan hal baik," sambungnya.
 
Seperti diketahui, Ivanka resmi menduduki pangkat sebagai penasihat pribadi Trump bulan lalu. Dia dan suaminya, Jared Kushner, disebut-sebut memiliki pengaruh besar atas pengambilan keputusan yang dilakukan Trump.

Gedung Putih juga menegaskan Ivanka memang memiliki andil dalam munculnya keputusan tersebut. Namun, juru bicara Gedung Putin Sean Spicer tidak menyebutkan rincian keterlibatan Ivanka dalam serangan itu.

AS meluncurkan 59 rudal jelajah Tomahawk di sebuah pangkalan udara pemerintah Suriah pada tanggal 6 April. Trump meyakinkan peluncuran tersebut dilakukan sebagai tanggapan atas serangan kimia terhadap warga sipil di Idlib yang menewaskan lebih dari 80 orang, termasuk anak-anak.

(ind)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews