Dirut Perusda Karimun Kerja Keras Urus Pasar Maimun

Dirut Perusda Karimun Kerja Keras Urus Pasar Maimun

Pasar Maimun Kabupaten Karimun (Foto: Net)

Karimun - Sewa lapak di Pasar Puan Maimun dikeluhkan pedagang terlalu mahal. Saat ini pedagang harus membayar RP 450 ribu per bulan. 

Hal itu diungkapkan pedagang pada saat menggelar rapat dengar pendapat dengan DPRD Karimun dan Direktur Utama Perusda Devanan Syam. 

“Penjualan saat ini sepi Pak dan kami minta kompensasi harga sewa menjadi Rp250 ribu per bulannya,'  ujar Panjaitan kepada Ketua Komisi II DPRD Karimun, H Anwar Hasyim beberapa hari lalu.

Pertemuan sempat diskors. Kedua belah pihak Perusda dan pedagang saling mempertahankan argumen masing-masing. 

Pada akhirnya pedagang dan perusda sepakat menurunkan harga sewa. Semula Rp 15 ribu per hari menjadi Rp 13 ribu. Sewa tersebut bisa dibayar per hari dan per minggu. Baya sewa lapak per hari Rp13 ribu tersebut juga sudah termasuk biaya listrik, air, kebersihan dan keamanan.

'Jadi kita putuskan harga sewa lapak per hari Rp13 ribu, artinya dari pihak Perusda Karimun mau menurunkan harga Rp 2000 per harinya dari Rp15 ribu,' kata Anwar.

Direktur Utama Perusahaan Daerah Karimun, Devanan Syam sempat bingung. Tidak tertutup kemungkinan para pedagang lain bisa saja protes. “Tapi apapun risikonya akan kami tanggung,” ujar Dev.

Dev hanya memikirkan bagaimana pasar tersebut bisa berkembang dan ramai. Saat ini pedagang di Blok B, terdapat sekitar 174 pedagang. Lokasinya berada di lantai satu. Sedangkan, di lantai dua diperuntukan bagi pedagang sayuran dan bumbu yang berjumlah 186 pedagang. “Harga sewa sudah berlaku sejak Januari,” kata Devanan.

“Emang berat mengelola pasar ini. Tapi saya yakin, kedepannya pasti mengerti para pedagang tersebut. Seperti Pak Bupati bilang, pasar ini pasti ramai namun butuh waktu,' kata Devanan.

 

[yon]

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews