BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Anggota DPR/MPR RI Komisi III, Dwi Ria Latifa, tidak lelah melakukan sosialisasi empat pilar kebangsaan Indonesia, kepada siswa-siswa sekolah yang berada di Batam.

Untuk kali ini, dua sekolah di jalani oleh Dwi Ria, yaitu SMP negri 10 Batam dan SMK Harmoni Bengkong, Batam, Selasa (18/4/2017)

Sosialisai empat pilar kebangsaan oleh Dwi Ria Latifa, membahas tentang paham radikalisme dan peredaran Narkoba di Kepulauan Riau yang meningkat.

Paham radikalisme mulai mengancam kebangkasaan Indonesia, banyaknya pengaruh-pengaruh untuk mencuci otak, baik dilakukan secara langsung atau dari media sosial.

"Kita harus berhati-hati dengan paham radikalisme, jangan sampai kita terpengaruh," kata Dwi Ria Latifa, di SMP 10 Batam.

Bahaya dari radikalisme bisa membuat Negara hancur, terutama bagi orang yang terpengaruh dan ikut dalam paham radikalisme, akan merugikan diri sendiri.

"Nanti akan berhadapan dengan hukum, atau hilang tanpa kabar dan dibawa dalam perguruan atau kelompok radikal, bertempur dalam perperangan membela kelompoknya," ucap wanita kelahiran Tanjung Balai Karimun tersebut.

Kemudian, selain bahaya radikalisme, bahaya peredaran narkoba juga mengancam bangsa Indonesia, Kepulauan Riau nomor dua terbesar peredaran narkoba di Indonesia dan juga pengkonsumsi narkoba.

Salah satu faktor yang mempengaruhi peredaran narkoba di Kepri, batam Khususnya, karena daerah perbatasan dan juga tempat transit antar negara.

"Kepri, Batam khususnya, merupakan daerah rawan karena merupakan daerah perbatasan, dan juga jalur transit antar negara. Tidak mustahil kepri peringkat nomor dua dalam peredaran narkoba," ucap Dwi Ria Latifa.

Maka, dalam menyosiliasikan empat pilar kebangsaan, Anggota Komisi III DPR/MPR tersebut berpesan kepada guru dan siswa agar berhati-hati. 

"Kita harus sensitif dengan hal baru, melihat sisi baik dan buruk. Jangan mudah percaya dengan pengaruh-pengaruh yang bisa merugikan kita, hindari narkoba yang akan merusak masa depan kita mau pun bangsa Kita," kata Dwi Ria Latifa.***