Ketika Monyet "Menyerang" Perumahan di Singapura

Ketika Monyet "Menyerang" Perumahan di Singapura

BATAMNEWS.CO.ID, Singapura -  The Agri-Food and Veterinary Authority (AVA) telah menerima sekitar 160 kali serangan monyet  di daerah Segar di Bukit Panjang sejak Oktober lalu. Gangguan ini sudah dianggap sebagai situasi keberadaan monyet telah melahirkan risiko keselamatan publik.

Otoritas mengatakan pada Senin (17/4/2017) telah melakukan operasi kontrol monyet di daerah itu.

Namun, satwa liar kelompok Animal Concerns Research and Education Society (Acres) mencatat bahwa kejadian itu tak terelakkan, sebab monyet-monyet itu menggunakan koridor hijau yang berdekatan dengan perumahan.

Kehadiran monyet agresif yang membanjiri sebuah perumahan, membuat warga meninggalkan pemukimannya. Primata itu memasuki flat warga melalui jendela, mencuri makanan dan membuat kekacauan di dalam rumah mereka. Dalam beberapa minggu terakhir, beberapa warga telah digigit monyet.

Oktober lalu, Holland-Bukit Timah GRC MP Liang Eng Hwa mengabarkan tentang dua monyet memasuki rumah warga.  "Pihak berwenang dipanggil dan menangkap salah satu monyet,"  Liang menambahkan. Yang lebih kecil lainnya terus berkeliaran di perkebunan dan perilakunya sangat agresif.

Liang juga telah meminta AVA untuk mengambil langkah-langkah tepat untuk menangkap monyet yang tersisa.

AVA mengatakan menangkap monyet tak gampang  karena mereka sangat gesit . "Banyak bangunan bertingkat tinggi di daerah ini juga membuatnya mudah keluar dari jangkauan dengan memanjat blok," tambahnya.

Otoritas telah bekerja dengan Holland-Bukit Panjang Town Council memangkas pohon-pohon dan buah-buahan dari pohon di perkebunan untuk mengurangi situasi.  Mereka juga bekerjasama dengan Acres untuk keselamatan dan merehabilitasi monyet untuk relokasi.

AVA menyarankan masyarakat untuk tak selalu memberi makan monyet, karena hal ini "mengubah perilaku alami mereka dan menyebabkan mereka menjadi bergantung pada manusia untuk makanan".

Ia menambahkan bahwa penduduk dapat membuat tempat mereka kurang menarik bagi monyet, dengan menjaga makanan keluar dari jangkauan pandangan dan berlatih manajemen sampah yang baik, seperti membuang sampah di tempat sampah dengan tutup yang aman.

Warga disarankan mengambil tindakan pencegahan,  seperti menutup semua jendela rumah.  Bahkan melekat kisi-kisi barbekyu untuk jendela dengan ikatan kabel untuk keselamatan anak-anak mereka.

Acres mengatakan dalam sebuah posting Facebook, Selasa (18/4/2017) bahwa perilaku monyet telah berubah karena makanan dan pelecehan.

Kelompok, yang telah bertemu warga pada beberapa kesempatan, mengatakan "sangat menentang kepindahan dan pemusnahan sebagai solusi reaktif untuk konflik manusia-kera".

Ini mengingatkan masyarakat untuk menjaga jarak ketika menghadapi satwa liar di sini, dan jangan memberi makan untuk mereka serta mengindarinya.***

Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews