Singapura Uji Coba Sistem Signaling Baru Kereta Api

Singapura Uji Coba Sistem Signaling Baru Kereta Api

twitter.com/LTAsg

BATAMNEWS.CO.ID, Singapura - SMRT (Singapura Mass Rapit Trasnsit) akan melaksanakan uji coba sistem signaling baru di Jalur Utara-Selatan mulai Minggu (16/4/2017).

"Tes diperkirakan berlangsung dua bulan," kata Land Transport Authority (LTA) dan operator kereta api SMRT, Rabu (12/4/2017). Kereta harus berjalan normal di bawah sistem signaling baru.

SMRT telah menguji sistem signaling baru dalam satu jam terakhir pelayanan pada hari kerja, pada Senin -Kamis pekan lalu,  yang membutuhkan 10 menit jeda pelayanan selama peralihan sinyal. Pengujian pada hari kerja akan berakhir Kamis ini.

SMRT dan LTA mengatakan bahwa selama uji coba nantinya jika ditemukan masalah segera dibahas dan dicari solusimua untuk meminimalkan ketidaknyamanan penumpang.

Selama uji coba, insinyur akan memantau respon sistem untuk situasi yang berbeda, dan keakuratan kereta dalam menepati jadwal,  karena jumlah kereta yang menjalankan sistem baru secara akan ditingkatkan secara bertahap. 

Hasil uji coba akan membantu menentukan kapan sistem signaling baru dilaksanakan sepenuhnya.

Peningkatan sinyal akan memungkinkan untuk pengenalan 57 kereta api tambahan baru, yang pertama akan mulai beroperasi pada Minggu (16 April), sebagai bagian dari rencana untuk meningkatkan kapasitas pada peremajaan kereta di Utara-Selatan dan Timur-Barat.

Selain dilengkapi dengan sistem signaling baru, kereta baru akan menampilkan LED display yang menunjukkan  lokasi keluar di stasiun berikutnya, tempat-tempat wisata, serta pesan keselamatan. Akan ada tanda yang lebih jelas untuk daerah kursi roda.

Kereta baru juga akan menggunakan lampu LED hemat energi, bukan yang neon saat ini.

MRT Singapura adalah sebuah sistem angkutan cepat yang membentuk tulang punggung dari sistem kereta api di Singapura dan membentang ke seluruh negara kota ini.

Bagian pertama dari MRT ini, antara Stasiun Yio Chu Kang dan Stasiun Toa Payoh, dibuka tahun 1987 dan menjadi sistem angkutan cepat tertua kedua di Asia Tenggara, setelah Sistem LRT Manila.

MRT memiliki 113 stasiun dengan jalur sepanjang 152,9 kilometer dan beroperasi. Jalur rel ini dibangun oleh LTA, sebuah badan milik Pemerintah Singapura yang memberi konsesi operasi kepada perusahaan SMRT Corporation dan SBS Transit.

Operator-operator ini juga yang mengelola layanan bus dan taksi, sehingga menjamin adanya integrasi penuh layanan angkutan umum.

MRT ini dilengkapi oleh sistem Light Rail Transit (LRT) regional yang menghubungkan stasiun MRT dengan perumahan umum HDB.

Layanan ini beroperasi mulai pukul 5.30 pagi dan berakhir sebelum pukul 1.00 pagi setiap hari dengan frekuensi tiga sampai delapan menit, dan layanan ini diperpanjang selama hari-hari libur Singapura. ***


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews