Disperindag Tanjungpinang Tak Berdaya Lihat HP Ilegal Beredar

Disperindag Tanjungpinang Tak Berdaya Lihat HP Ilegal Beredar

Handphone ilegal beredar luas di Tanjungpinang (Foto: Adi/Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Tanjungpinang - Atas maraknya HP ilegal beredar dikota Tanjungpinang Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Tanjungpinang menegaskan supaya masyarakat tidak membeli Handphone (HP) Ilegal, karena sangat merugikan.

"Barang ini tidak bergaransi resmi, hanya garansi toko saja, jangan lah beli hp ilegal seperti Xiomi dan lain-lain," kata Gilang Ikhsan Pratama, petugas pengawas di Bidang perdagangan Disperindag Kota Tanjungpinang, Rabu (5/4).

Selain merugikan konsumen HP Ilegal juga sangat merugikan negara lantaran tidak kena biaya cukai, pajak atau dikenal Produk Black Market (BM), Lanjut Gilang produk Black Market lebih murah karena tidak membayar bea masuk, tidak bergaransi resmi serta kemungkinan telah mengalami re-kondisi.

"Sebagian produk Black Market telah mengalami rekondisi (atau dikenal dengan istilah refurbished/ remark) sehingga rentan terhadap kerusakan," jelas Gilang.

Kemudian dia mengungkapkan, pada pengawasan 2016 yang lalu ke sejumlah konter di Tanjungpinang, Kata Gilang pihaknya menemukan konter-konter yang menjual HP Xiomi, seperti konter Batu Sembilan dan Tambak.

"Kita tidak bisa melakukan penyitaan barang, kita hanya sifatnya membina, kalau kedapatan kita tegur secara lisan, kalau juga masih bandel kita lakukan teguran secara tertulis. Yang bisa melakukan penyitaan pihak Bea Cukai dan Pihak kepolisian," ujarnya.

Gilang menjelaskan ciri-ciri HP ilegal atau Black Market itu mereka tidak memberikan garansi resmi seperti pada handphone normal. Kalaupun ada, yaitu garansi distributor (toko penjual), sehingga kurang terjamin. Garansi distributor merupakan ciri utama handphone blackmarket. 

"Jadi kalau ada konter HP menjual barang nya seperti itu, jangan dibeli," tegas Gilang.

Tak hanya itu Lanjut Gilang, HP BM tidak punya lebel berhasa indonesia dan dia tidak punya layanan purna jual.

"Yang peling penting harganya lebih murah, tapi dengan harga yang murah tidak menjamin kualitasnya," ujar Gilang.***

(adi)
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews