Duh, 2.510 Desa di Indonesia Belum Teraliri Listrik, Termasuk di Kepri

Duh, 2.510 Desa di Indonesia Belum Teraliri Listrik, Termasuk di Kepri

Ilustrasi. (foto: ist/net)

BATAMNEWS.CO.ID, Jakarta - Di era digital yang kian merebak, semuanya serba canggih dan praktis berkat listrik. Kondisi ini bisa dinikmati masyarakat perkotaan. Namun, di Indonesia masih terdapat 2.510 desa yang bahkan belum teraliri listrik sama sekali. Jangankan menikmati teknologi, mendapatkan penerangan yang rutin saja masih sulit.

Direktur Perencanaan Korporat Nicke Widtawati PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) (Persero) mencatat, jumlah rasio elektrifikasi 2016 telah mencapai 91%. Dari jumlah tersebut ada 2.510 desa yang sama sekali belum terlistriki, sisanya mendapatkan listrik namun hanya 6 jam per harinya.

Dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2016-2024, lanjutnya, akan mengejar program listrik desa yang akan dilistriki total 11.300 desa hingga 2019.

"Rasio elektrifikasi 2016 mencapai 91%, sisa rasio hanya 9% tapi ini sulit sekali karena desanya terletak di daerah. Ini kita kejar dengan listrik desa," katanya di Kantor PLN Pusat, Jakarta, Rabu (5/4/2017) seperti dilansir okezone.

Nicke mengatakan, dalam melistriki desa ini, PLN ingin mencapai dua hal. Pertama, desa terlistriki dan kedua pembangunan energi baru terbarukan (EBT) dapat dicapai.

"Konsep yang diterapkan kaitannya dengan renewable energi. Pengembangannya tidak hanya di Jawa, tapi juga Sumatera hingga Papua. Targetnya supaya rasio bisa tercapai dan renewable bisa tercapai. Sehingga di RUPTL baru, di akhir 2021 hampir semua sudah dilistriki. Tinggal tambahan saja,"tuturnya.

Di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) masih ada ratusan desa yang belum teraliri listrik. Berdasarkan data PLN di 2015 Rasio Desa berlistrik di Kepulauan Riau capai 75,05 %. Rinciannya, dari total 417 desa, ada 313 desa telah berlistrik, dan 104 desa sisanya belum berlistrik.

Namun, di pengujung 2016 PLN telah menambahkan 15 desa berlistrik. Rinciannya 2 desa di Kabupaten Anambas , 6 desa di Kabupaten Natuna , 5 desa di Kabupaten Lingga dan 2 desa di Kabupaten Karimun. Sehingga, ada 322 desa berlistrik di Kepri dan 95 desa yang belum teraliri listrik. Kondisi ini menambah rasio desa berlistrik menjadi 77,22 %.

Bahkan, di sekitar Batam yang termasuk kota terbesar di Kepri, masih ada pulau-pulau yang belum bisa menikmati listrik.

Belum lama ini, Sekretaris Perusahaan Bright PLN Batam, Samsul Bahri menyebutkan, terdapat beberapa daerah yang masuk dalam wilayah layanan Bright PLN Batam masih belum teraliri listrik. Hal ini dikarenakan oleh keterbatasan modal pengembangan, sebab, sebagai perusahaan swasta pihaknya tidak mendapatkan subsidi dari pemerintah.

Sedangkan, Bright PLN Batam akan berkomitmen memperluas jangkauan pelayanan ke daerah yang selama ini belum teraliri listrik. Hal itu akan terealisasi kalau pemerintah menyetujui mengenai kenaikan tarif listrik Batam. “Ya, karna masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan fasilitas listrik, karna itulah kita berencana untuk pengembangan sayap untuk menginvestasikannya,” ujar Samsul, Senin (27/2/2017) lalu.

Samsul mengatakan, berdasarkan peraturan, area kerja bright PLN Batam sama halnya dengan area kawasan perdagangan bebas, pelabuhan bebas Batam, seperti pulau utama dan pulau-pulau yang berada di daerah Barelang hingga jembatan enam. “Seperti di Sembulang, program kerja kita sampai ke wilayah itu” sebutnya.

Secara nasional, Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi salah satu provinsi yang seluruh desanya belum terlistriki semua. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) mencatat ada 1.200 desa yang masih gelap dan segera dimasukkan dalam program listrik desa.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews