Gubernur Nurdin: Presiden Kecewa pada Dualisme Kepemimpinan Batam

Gubernur Nurdin: Presiden Kecewa pada Dualisme Kepemimpinan Batam

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Gubernur Kepri Nurdin Basirun menyatakan telah membeberkan fakta nyata tentang kondisi Batam kepada Presiden Jokowi.

Pada pertemuan yang berlangsung di Istana Negara tadi malam, bersama Nurdin hadir Walikota Batam Muhammad Rudi dan Kepala BP Batam Hatanto Reksodipoetro dan sejumlah menteri.

Pembahasan utama, kata Nurdin, adalah soal dualisme kepemimpinan di Batam yang berdampak negatif pada Batam.

"Saya bilang secara terbuka bahwa memang keadaan Batam sedang tidak baik, investasi lamban, boleh dikatakan dalam setahun ini investasi tidak ada," kata Gubernur. "Mendengar itu Pak Presiden sangat kecewa, dan tak dimungkiri bahwa kita juga kecewa."

Menurut Nurdin, peralihan Dewan Kawasan (DK) ke pemerintah pusat menjadi salah satu faktor "kisruh" kewenangan di Batam. "Peralihan DK ke pusat menjadi hal yang berpengaruh, sangat disayangkan pembenahannya tidak pada arah yang baik, banyak kebijakan yang dihasilkan tidak proinvestasi," kata Nurdin.

Nurdin juga menyorot kebijakan BP Batam menaikkan UWTO (Uang Wajib Tahunan Objek) dan  kemudian menurunkannya lagi menjadi faktor yang membingungkan pengusaha.

"Pengusaha tentu bingung, UWTO naik kemudian turun, dan hal yang penting juga bahwa tidak semua pengusaha nakal, mudah-mudahan kedatangan Presiden beberapa waktu lalu dapat melihat yang terjadi saat ini," kata Nurdin.

Untuk itu Gubernur meminta kepada Presiden untuk membagi wilayah kekuasaan agar wewenang tidak menjadi timpang.

Di istana negara, Presiden Jokowi juga sudah mengingatkan agar gubernur, walikota, dan BP Batam harus bersatu. "Harus terintegrasi, sehingga kecepatan pelayanan kepada investasi kepada investor betul-betul bisa dilakukan,” ujar Jokowi.

“Ini memang memerlukan sebuah pertemuan yang lebih khusus lagi, memerlukan sebuah keputusan, sehingga kecepatan pelayanan yang diinginkan oleh investor yang selama ini saya dengar, betul-betul bisa diberikan,” katanya.

Itu diperlukan, agar Batam semakin mampu bersaing.  Presiden Jokowi menekankan perlunya dikelola lebih profesional lagi, sehingga betul-betul apa yang diharapkan Batam menjadi sebuah kawasan ekonomi yang benar-benar bisa dikembangkan, terutama untuk sentra-sentra industri. ***


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews