Konser Coldplay di Singapura Diwarnai Cerita Penipuan

Konser Coldplay di Singapura Diwarnai Cerita Penipuan

reuters/cnnindonesia

Ini hari yang ditunggu-tunggu penggemar Coldplay di Asia.

Chris Martin cs bakal tampil di Singapura hari ini, Jumat (31/3) dan Sabtu (1/4). Tiket yang dijual sejak beberapa bulan lalu langsung ludes dalam beberapa menit, padahal mereka masih akan tampil di Filipina, Thailand, Jepang, dan Korea Selatan setelahnya.

Diprediksi, akan ada sekitar 50 ribu penonton konser tiap malamnya.

Penampilan Coldplay di Sports Hub Singapura hari ini, adalah yang pertama dalam delapan tahun terakhir. Drummer band asal Inggris itu, Will Champion mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Today, band-nya sudah sangat siap untuk tampil, setelah terbiasa konser.

“Kami sudah melakukan tur ini selama lebih dari setahun, jadi ketika kami sampai Singapura, kami akan sangat siap,” ujarnya. Bukan hanya soal bagaimana ‘mengendalikan’ panggung, Coldplay juga sudah tahu bagaimana berinteraksi dengan penonton konser.

“Kami juga jadi lebih nyaman karena tahu bagaimana harus tampil di tempat yang besar. Terkadang bisa jadi sangat susah untuk merasa intim atau terhubung dengan band di arena yang besar, jadi itu benar-benar usaha kami: meyakinkan agar semua orang merasa bagian dari itu, merasa terangkul dan terkoneksi,” ujar Champion lebih lanjut.

Mereka tak hanya menyanyikan lagu-lagu menyentak, tapi juga melankolis seperti Everglow. Di film itu, Martin menyanyi sambil memainkan piano. Lagu itu pernah dibawakan beberapa kali di konser lain secara live. Meski lembut, tapi tetap bisa menarik penonton.

Penonton konser Coldlay di Singapura bukan hanya orang lokal. Penggemar dari Indonesia pun membanjirinya, mengingat band pelantun Yellow itu tidak akan tampil di sana. Saking laris manisnya penampilan itu, sampai ada beberapa oknum yang menjual tiket palsu.

Polisi menangkap dua orang yang terlibat penipuan tiket itu, mengutip The Straits Time. Mereka ditangkap setelah banyak masyarakat yang melapor adanya penjualan tiket di situs Carousell antara 10 hingga 23 Maret, namun itu ternyata palsu. Tiket itu ada di daftar barang yang didiskon. Pembeli diminta mengirim uang, namun tiket tak diberikan.

Setelah itu, pejual titek tidak bisa dikontak.

Dua orang yang ditangkap setelah diinvestigasi kepolisian daerah Bedok itu, akan dihukum 10 tahun penjara. Sementara itu, penjualan tiket ekstra yang dibuka di Sports Hub pada pukul satu siang waktu Singapura, Kamis (30/3) lalu juga langsung ludes diburu penggemar. ***

Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews