Massa Desak Polsek Batam Kota Tahan Ahok

Massa Desak Polsek Batam Kota Tahan Ahok

Massa mendatangi Polsek Batam Kota dan mendesak menahan Ahok (Foto: Edo/Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Kematian Jenisman Wau alias Jeni, seorang wanita asal Teluk Dalam, Nias Selatan, Nias, Sumatera Utara di Batam, berbuntut panjang. Pihak keluarga pun meminta pertanggungjawaban dari Ahok.

Menurut pihak keluarga, Ahok merupakan orang dekat Jeni.

Jeni meninggal dunia setelah dirawat di Rumah Sakit Elizabet Batam Kota, karena pendarahan. Ia masuk rumah sakit setelah diantar dari sebuah hotel di kawasan Nagoya, Batam, Jumat (24/2/2017).

Ia dilarikan ke rumah sakit pada Minggu (26/2/2017) subuh. Ahok meminta petugas Hotel untuk mencari taksi.

"Ini semua keluarga dari korban. Masih ada hubungan darah, keluar besar. Kita meminta pertanggung jawaban dari Ahok," ujar Riandi Sihura, kuasa Hukum keluar besar Jenisman Raw, Selasa (28/3/2017).

Keluarga besar Jeni pun menggeruduk Polsek Batam Kota. Kasus ini awalnya ditangani Polsek Batam Kota, namun karena tidak ada kejelasan, warga pun kembali mendatangi.

Riadi mengatakan, Ahok keluar kamar dan tampak menggendong Jeni yang dalam kondisi sekarat. 
Jeni menghembuskan napas terakhirnya pada Senin (27/2/2017) subuh, setelah mendapat perawatan medis.

Menurut Riandi, pada saat kejadian, Ahok sudah mengakui di hadapan polisi kalau dia mempunyai hubungan asmara dengan Jeni.

“Maka, kami minta pertanggung jawaban, karena dialah yang terakhir bersama korban," katanya.

Hasil visum dan otopsi juga ditemukan memar dan benturan benda tumpul di bagian perut Jeni. Kaki korban juga mengalami pembengkakan.

“Hasil otopsi, adanya kecurigaan. Kenapa ada memar di tubuh korban, dan di bagian dalam juga terdapat luka," ucap Riandi, Selasa (28/3/2017).

Keluarga menyayangkan, kenapa proses hukum tidak berjalan dengan lancar. Sudah sebulan lebih korban meninggal dunia, tapi Ahok masih melenggang bebas menghirup udara segar.

Maka, keluarga yang sudah hilang kesabaran, menyeret Ahok dari tempat usahanya di kedai kopi Kepri, Marbella, Batam Kota, Batam.

"Ahok juga mengaku, kalau dia melekatkan bawang merah ke perut korban dengan kain, katanya untuk obat sakit perut," kata Riandi.

Keluarga pun mendesak polisi untuk menahan Ahok hingga ada kejelasan hukum dan pertanggung jawaban dari Ahok. 

"Kalau ada unsur hukum, tolong kepolisian bertindak tegas. Sekarang Ahok diamakan dulu di sini (Polsek), sampai ada kejelasan," ucap Riandi.***

Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews