Bioskop Keliling, Cinema 21-nya Warga Desa di Natuna

Bioskop Keliling, Cinema 21-nya Warga Desa di Natuna

Mobil bioskop keliling Pemkab Natuna, bantuan Kemendikbud

Malem minggu aye pergi ke Bioskop

Bergandengan ame pacar nonton koboi

Beli karcis, tau tau keabisan

Jage gengsi kepakse beli catutan

 

Tembang lawas yang diciptakan Benjamin Sueb ini dipopulerkan oleh Bing Slamet. Telinga muda-mudi saat ini juga masih akrab dengan lagu berjudul Nonton Bioskop itu. 

Di kota-kota besar, di era milenium, tampilan bioskop semakin Wah. Berbagai fasilitas seperti teknologi Dolby Digital Cinema 3D, menggunakan sofa empuk hingga memiliki sertifikat THX. Sebut saja Studio 21, Cinema XXI, The Premiere hingga Blitzmegaplex. 

Beruntung mereka yang tinggal di kota-kota yang ada bioskopnya. Nah, di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepri, pulau yang berada di titik terdepan Indonesia ini, bioskop menjadi sesuatu hal yang asing.

Mardi, staff Dinas Pariwisata siang itu bersama tiga rekannya sedang sibuk mengutak-atik Mobil Bioskop Keliling (MBK) bantuan Kementerian Pendidikan tahun 2012-2013.

"Di sini sih adanya cuma bioskop keliling. Kita dapat satu unit bantuan kemendikbud," ujarnya sambil tersenyum.

Mobil yang tengah terparkir di halaman belakang Masjid Agung Natuna itu biasa keliling kampung. "Ya kita mutar, di kecamatan Bunguran Timur, Bunguran Timur Laut dan  Bunguran Selatan," ujar Mardi. 

Kebetulan pria ini yang biasa mengemudikan MBK. Menurutnya, antusias masyarakat hingga saat ini cukup lumayan menyambut kedatangan MBK. Kendati sebenarnya MBK ini notabene hanya sekedar layar tancap. Ukuran layarnya sekitar 4 x 6 meter.

"Ini bantuan kemendikbud, sekarang SOTK dinas kami memang udah beda. Tapi tetap di dinas kita yang operasikan," ungkapnya.

Layar tancap memang sudah menjadi bagian hiburan rakyat di Ranai, Kabupaten Natuna. Mardi mengatakan masih ingat bagaimana gambaran hiburan nonton film 20 atau 15 tahun yang lalu.

"Waktu saya kecil layar tancap diputar di lapangan bola kawasan TNI AU (Lanud) Ranai. Saya masih ingat  ramainya orang yang nonton saat itu," kenangnya.

Tahun 2017 ini, bioskop keliling menurut dia biasa memutar film-film yang sudah ditentukan oleh kementrian sebagai sarana pendidikan. "Ya misalnya, Laskar Pelangi, Tendangan dari Langit dan sebagainya," tutur Mardi. 

Pria yang mengaku tak lama lagi akan pindah tugas ke UPT Dinas Pendidikan di Kecamatan Bunguran Timur Laut itu juga menceritakan ada trend perbedaan beberapa tahun sebelumnya dan sekarang. Menurutnya antusiasme kalangan remaja untuk nonton lebih cenderung menurun.  

"Kalau anak-anak sekarang paling cuma noleh sebentar saja dan setelah itu lewat.  Soalnya, film-film sekarang ini udah bisa diakses lewat Youtube dan internet," kata dia.

Setidaknya menurut Mardi, MBK masih bisa menjadi sarana hiburan warga-warga desa yang mendidik. Jarang-jarang soalnya.

Namun demikian warga di Natuna masih bermimpi punya bioskop dan Mall di kota mereka.***


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews