Tim Anti Begal Tengan Malam Dapati Remaja Bawa Parang

Tim Anti Begal Tengan Malam Dapati Remaja Bawa Parang

Polisi memperlihatkan parang yang dibawa remaja pada tengah malam (Foto: Edo/Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Tim Anti Begal Satuan Sabhara Polresta Barelang mengamankan empat orang remaja belasan tahun di kawasan Sei Temiang, Batuaji, Batam, setelah Pom Bensin dari arah Sekupang, Selasa (28/3/2017) dini hari pukul 00.30 WIB.

Keempat remaja tersebut diamankan karena hendak kabur ketika melihat tim anti begal melintasi kawasan tersebut. Sehingga menimbulkan kecurigaan anggota dan langsung mengejar dua sepeda motor yang dibawa mereka.

Mereka ialah Oskar (18), Amsal (19) lalu Martin (19), dan Aldo (17), keempat remaja tersebut telah putus sekolah. Sebelum kabur, mereka berada di tempat gelap.

Kasubnit Dalmas III Sat Sabhara Polresta Barelang, Bripka Parlin Sitompul mengatakan, kalau setelah laju sepeda motor Honda Revo dan Yamaha Vega yang digunakan oleh empat remaja itu dihentikan, petugas menggeledah dan menemukan sebilah parang dari tangan seorang remaja.

"Kita mengadakan patroli anti begal, tapi saat rombongan lewat, mereka mau kabur. Dan setelah dihentikan kita menemukan sebilah parang panjang dari mereka," ujar Bripka Parlin yang juga kepala tim.

Saat diintrogasi oleh tim anti begal, empat remaja belasan tahun tersebut mengatakan mencari bambu di sekitar temiang untuk membuat layang-layang.

"Katanya mau cari bambu untuk bikin layang-layang. Tapi mereka berdiri di tempat gelap, dan tampak kami langsung kabur. Makanya menimbulkan kecurigaan," kata Parlin, di lokasi ditangkapnya empat remaja tersebut kepada Batamnews.co.id, Rabu (28/3/2017) dini hari.

Untuk proses lebih lanjut, keempat remaja putus sekolah itu dibawa ke Polsek terdekat untuk dilakukan pembinaan dan tindakan selanjutnya.

“Kita antar ke Polsek terdekat, agar dilakukan pembinaan dan nanti akan kita panggil orang tua mereka," ucap Parlin.

Sementara itu, saat ditanyakan kenapa berada di lokasi itu kepada empat remaja tersebut, mereka mengatakan mencari bambu untuk membuat layang-layang.

”Kami mau bikin layangan," kata Martin.

Lalu, kenapa harus mencari bambu tengah malam, mereka menjawab sebab kalau siang hari, bambu tersebut harus dibeli kepada pemiliknya.

"Kalau siang bayar, minta juga tidak boleh, terpaksa malam kami mengambilnya," ujar Oskar.

Mereka bukan warga sekitar, keempat remaja itu tinggal di kavling lama, Sagulung.

”Kami semua tinggal di kavling lama. Disana tidak ada tumbuh bambu makanya kami kemari," ujar Oskar.***


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews