Rusia Kirim Su-35 ke Indonesia, Malaysia Borong 18 Jet Tempur Rafale

Rusia Kirim Su-35 ke Indonesia, Malaysia Borong 18 Jet Tempur Rafale

Ilustrasi. (foto: ist/net)

BATAMNEWS.CO.ID, Kuala Lumpur – Rusia akan mengirimkan pesawat tempur Su-35 multiperan ke Indonesia. Ini akan menjadi yang pertama dalam serangkaian rencana penawaran alat utama sistem persenjataan negeri Beruang Putih itu dengan Jakarta. Sementara, negara tetangga Malaysia berrencana membeli Rafale pabrikan Dassault Aviation SA Prancis. Perlombaan senjata di kawasan sedang berlangsung.

Direktur Kerja Sama Internasional dan Kebijakan Regional Rostec, Viktor Kladov mengatakan, pengiriman salah satu jet tempur teranyar Rusia ini sudah sesuai dengan kontrak kerja sama pertahanan.

“Setelah kesepakatan Su-35 selesai, kami berencana untuk terlibat dalam proyek-proyek angkatan laut dengan pihak Indonesia,” ujar Kladov, yang juga memimpin delegasi gabungan Rostec dan eksportir senjata Rosoboronexport, kepada TASS di ajang Maritime & Aerospace Exhibition Langkawi International (LIMA) di Malaysia, Rabu, 22 Maret 2017.

Ia mengatakan, Indonesia juga menunjukkan minat untuk membeli pesawat amfibi multiguna milik Rusia, Be-200, untuk mengatasi kebakaran hutan. Kontrak tersebut termasuk dalam pembelian helikopter.

"Indonesia tertarik untuk membeli dua atau tiga pesawat jenis ini," ujarnya.

Su-35 dikembangkan oleh produsen pesawat Russias Sukhoi Company antara 2003 hingga 2008.

Pesawat ini pertama kali diperkenalkan kepada publik di ajang Paris Air Show 2013 sebagai jet tempur generasi 4++, yang merupakan heavily-upgraded dari Su-27. Indonesia sendiri diperkirakan akan membeli satu skadron Su-35.

TNI-AU telah mengoperasikan sejumlah pesawat Rusia, termasuk 11 unit Su-30 dan lima unit Su-27. Su-35 akan menggantikan jet tempur buatan Amerika F5 E / F Tiger II, yang telah digunakan oleh TNI-AU sejak 1980 dan telah dipensiunkan beberapa tahun lalu.

Di ajang yang sama, Malaysia berencana mengganti pesawat tempur buatan Rusia MiG-29 yang sudah uzur. Melansir dari Reuters, Rabu (22/3/2017), seorang sumber Kementerian Pertahanan Malaysia membisikkan soal peremajaan alat utama sistem persenjataan mereka.

Menteri Pertahanan Malaysia Hishammuddin Hussein kabarnya tertarik untuk membeli jet tempur Rafale pabrikan Dassault Aviation SA Prancis atau Eurofighter Typhoon buatan BAE Systems asal Inggris.

Kata si sumber, Malaysia berencana membeli hingga 18 jet tempur modern dengan nilai kesepakatan mencapai USD2 miliar. Bila dikonversi ke rupiah, nilai kesepakatan itu setara Rp 26,6 triliun (Rp13.319/USD).

Rencana pembelian jet tempur Rafale sendiri selaras dengan rencana kedatangan Presiden Prancis Francois Hollande pada pekan depan ke Malaysia. “Bahkan pimpinan puncak kementerian telah mempromosikan Rafale,” sambung si sumber.

Materi promosi untuk jet tempur Rafale sendiri bahkan sudah dibicarakan pada pekan ini dalam pertemuan dwi tahunan Langkawi International Maritime and Exhibition Aerospace. Namun kedua pihak, baik Pemerintah Malaysia dan Dassault menolak berkomentar tentang rencana pembelian tersebut.

Rencana pembelian jet tempur tersebut sendiri akan diputuskan oleh Perdana Menteri Malaysia Najib Razak.

Selain Rafale dari Dassault dan Eurofighter Typhoon buatan BAE, beberapa produsen pesawat tempur lainnya seperti Sukhoi asal Rusia dan SAAB Swedia dengan jet tempur Gripen juga menawarkan kepada Malaysia.

Nama Sukhoi disebut-sebut sedang didekati oleh Indonesia. Dan Gripen Swedia sedang menjalankan kesepakatan dengan Filipina. Seiring dengan menegangnya tensi di Laut China Selatan antara Amerika Serikat, China, negara Asia Timur dan Asia Tenggara, telah memicu perlombaan senjata di kawasan Asia Pasifik. IHS Janes Defence Weekly memperkirakan belanja pertahanan di kawasan ini akan mencapai USD250 miliar atau Rp 3.329 triliun pada kurun waktu 2016-2020.

Sukhoi Su-35 dan Rafale adalah jenis jet tempur multiperan yang tercanggih asal negara masing-masing.

(ind)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews