Ketua Dewan Pers Puji Pelatihan Jurnalistik Disnaker Batam-LPK Gemilang

Ketua Dewan Pers Puji Pelatihan Jurnalistik Disnaker Batam-LPK Gemilang

Ketua Dewan Pers Yosef Adi Prasetyo saat memaparkan materi di Pelatihan Jurnalistik Disnaker Batam-LPK Gemilang di The Hills Hotel, Nagoya, Batam. (foto: jim/batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Ketua Dewan Pers Yosef Adi Prasetyo memberi apresiasi kepada Pemko Batam melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) yang menyelenggarakan pelatihan jurnalistik di Batam.

"Saya mengapresiasi Pelatihan Jurnalistik yang digelar oleh Pemko Batam melalui Dinas Tenaga Kerja Kota Batam ini. Disnaker sudah melakukan investasi di bidang SDM. Ini untuk peningkatan kemampuan jurnalis dan menyongsong era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Apalagi Batam ini berbatasan dengan negara tetangga. Jangan tenaga kerja kita malah tersingkir. Ini sangat positif bagi saya," kata Yosef Adi Prasetyo di Hotel The Hills, Nagoya, Batam, Rabu (22/3/2017).

Pria yang biasa dipanggil Stanley ini hadir sebagai salah satu pembicara di acara Pelatihan Jurnalistik yang digelar oleh Disnaker Kota Batam bekerjasama dengan LPK Gemilang. Acara ini juga didukung oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Batam. Acara ini diikuti oleh sekitar 30 wartawan dari berbagai media dan kalangan jurnalis warga atau pengelola media sosial.

Stanley mengatakan, Dewan Pers mendorong pemerintah daerah ikut menyokong kegiatan-kegiatan peningkatan tenaga kerja khususnya jurnalis. "Jangan sampai nanti produser televisi, tenaga teknis di stasiun radio, pemred dan wartawan kita malah orang dari luar," katanya.

Ketua Dewan Pers memberi materi soal Peranan Baru Pers/Media, Kode Etik Wartawan Profesional dan Verifikasi Perusahaan Media. Stanley memaparkan kondisi pers di Tanah Air saat ini.

Materi yang dipaparkan diantaranya soal pers/media sebagai pilar keempat demokrasi harus menjadi media profesional, menjauhi SARA, menjunjung kode etik jurnalistik, mempraktikkan jurnalisme damai, ikut membongkar kasus korupsi, dan menjadi problem solver.

"Kita prihatin, profesi jurnalis ini dicemari oleh orang-orang yang mengaku wartawan tapi tidak memiliki kemampuan jurnalistik sama sekali. Baru setahun atau malah seminggu tiba-tiba sudah menjadi pemred. Minggu ini tukang tambal ban, minggu depan sudah jadi pemred. Padahal, butuh belasan tahun atau puluhan tahun untuk mencapai posisi itu. Sertifikasi adalah salah satu cara dan yang penting adalah kemampuan dan pengalamannya. Pelatihan ini salah satu cara peningkatan kemampuan. Saya ucapkan terima kasih kepada panitia," kata Stanley.

Stanley menyebutkan, menurut perkiraan kini ada sekitar 2.000 media cetak di Indonesia. Namun, dari jumlah tersebut hanya 321 media cetak yang memenuhi syarat disebut sebagai media profesional.

Sedangkan media online atau siber, diperkirakan mencapai 43.000. Tapi yang tercatat sebagai media profesional yang lolos pendataan hanya 168 media saja. Angka ini menyusut dari data tahun 2014 yang mencapai 243 media online.

Selain itu, tercatat ada 674 media radio dan 523 media televisi.

BACA: Batamnews.co.id Sudah Terverifikasi Dewan Pers

Dewan Pers saat ini sedang melakukan verifikasi media dengan menggandeng Serikat Perusahaan Pers (SPS) di masing-masing provinsi. Media yang terverifikasi akan diumumkan Dewan Pers secara bertahap dan bisa menjadi pedoman bagi masyarakat atau instansi.

Ketua Panitia Pelatihan, Indrawan mengatakan, acara berjalan lancar selama tiga hari dan peserta sangat antusias mengikuti materi yang disampaikan. "Tidak satupun peserta yang berkurang selama tiga hari, malah bertambah terus. Semangat jurnalis di Batam untuk meningkatkan kemampuan sangat tinggi," katanya.

Pembicara yang hadir seperti Wakil Dekan Unrika Rumbadi Dalle, Sekretaris PWI Kepri Saibansah Dardani, Ketua AJI Batam M Zuhri dan Nurlis E Meuko mantan Redaktur majalah Tempo yang kini redaktur di media online Batamnews.co.id.

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews