206 Tenaga Ahli Pulang, Indonesia Tidak Perlu Impor Kapal Selam Lagi

 206 Tenaga Ahli Pulang, Indonesia Tidak Perlu Impor Kapal Selam Lagi

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. (foto: ist/net)

BATAMNEWS.CO.ID, Surabaya - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan yakin Indonesia tidak akan mengimpor kapal selam lagi dari negara lain.

Keyakinan tersebut disampaikannya usai meninjau perkembangan proyek Alutsista (Alat Utama Sistem Pertahanan) maritim, seperti kapal selam yang sedang digarap oleh PT PAL Indonesia di Surabaya.

"Kapal (selam) ini lebih bagus dari yang pertama. Ada 206 orang yang dikirim ke luar negeri untuk sekolah dan kembali ke Indonesia. Mereka ini jadi embrio agar Indonesia bisa membangun kapal bagus lainnya. Saya yakin kita tidak perlu impor lagi," kata Luhut dalam keterangan resminya seperti dikutip, Selasa (21/3/2017).
 
Dalam pertemuan dengan jajaran direksi PT PAL, Satgas Angkatan Laut, hadir pula sekitar 50 pekerja Indonesia yang baru saja kembali dari pelatihan pembangunan kapal di Korea Selatan.

Proyek ini adalah bagian dari kerja sama antara Kementerian Pertahanan dengan galangan kapal asal Korea Selatan, DSME. Kerja sama tersebut meliputi pembuatan tiga kapal selam dan mendidik sumber daya manusia Indonesia belajar membuat kapal selam ke negara tersebut.

"Saya senang melihat perkembangan pembangunan kapal yang sudah jadi ini, Anda kembali dari Korea Selatan untuk mengembangkan alutsista kita. Saya percaya kalian dapat menciptakan yang lebih canggih lagi di masa datang," Luhut mengatakan.

Ia menambahkan, bagus atau tidaknya kualitas kapal selam tersebut bergantung pada pekerjanya. Untuk itu diperlukan etos kerja dan disiplin. Dengan kemampuan ini, Luhut mengaku belum sebaik beberapa negara tetangga Indonesia, seperti Vietnam.

"Kami akan mempelajari mengapa Vietnam bisa mengekspor sampai 300 kapal dalam setahun. Vietnam ini negaranya lebih kecil dengan jumlah penduduknya hanya seperenam dari jumlah masyarakat Indonesia," kata Mantan Menko Polhukam itu.

Walaupun demikian, Luhut percaya Indonesia mampu mengembangkan industri kapal selam karena orang-orang Indonesia sangat diakui keahliannya tidak kalah dari pekerja negara lain, menurut pengalamannya berkunjung ke pabrik Cassa, Airbus dan lainnya.

"Orang-orang asing mengatakan kepada saya yang harus ditingkatkan lagi adalah efisiensi, disiplin dan produktivitas. Ini penting agar kita bisa menjadi bangsa besar. Kita bisa buat sendiri tidak perlu impor, sehingga kita bisa menjadi negara bahari yang hebat," ucap dia.

(ind/bbs)


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews