Pasukan AS Pembunuh Osama Dapat Misi Habisi Kim Jong-un

Pasukan AS Pembunuh Osama Dapat Misi Habisi Kim Jong-un

Kapal Indu AS USS Carl Vinson tiba di Semenanjung Korea. (foto: ist/net)

BATAMNEWS.CO.ID, Seoul - Pasukan khusus Amerika Serikat yang berhasil membunuh Osama bin Laden, dikabarkan bergabung dalam latihan militer dengan Korea Selatan. Ini merupakan kali pertama pasukan khusus AS tersebut melakukan latihan gabungan.

Latihan bersama ini dilakukan dengan unit elit AS lainnya, termasuk Army Rangers, Delta Force dan Green Berets. Pasukan khusus ini direncanakan akan mengambil bagian dalam latihan tahunan dengan militer Korea Selatan, seperti dilaporkan kantor berita Korea Selatan Yonhap News.

"Sejumlah besar pasukan operasi khusus AS akan mengambil bagian dalam latihan Foal Eagle dan Key Resolve tahun ini, dengan misi memojokkan Korea Utara, menghapus perintah perang Korea Utara dan menghancurkan fasilitas kunci militernya," demikian dikutip dari Yonhap, seperti dilansir Independent, Rabu (16/3).

Pasukan khusus AS tersebut akan latihan menghilangkan Kim Jong-un dan menghancurkan senjata penghancur massal Korea Utara. Hal ini diungkapkan langsung Kementerian Pertahanan Korea Selatan.

Seorang pejabat kementerian juga menyebutkan telah mengirimkan pesan kuat kepada negara komunis tersebut. Namun, Komandan pasukan khusus Amerika Serikat Gary Ross membantah hal tersebut.

Ross menyebutkan militer AS tidak akan latihan untuk membunuh pemimpin Korea Utara. "Foal Eagle dirancang untuk menambah aliansi Korea-AS mempertahankan diri dari Korut," sebutnya.

Jet tempur F-35 juga dilaporkan sudah melakukan simulasi penyerangan ke pusat situs Korut. Hal ini dilakukan untuk melakukan pendaratan amfibi bersama dengan Korsel yang akan dimulai bulan depan.

Sementara itu, Korea Utara telah memperingatkan "serangan tanpa ampun" jika Kapal Induk USS Carl Vinson, pesawat pengangkut AS hadir di perairan Korea Selatan.

Negara komunis tersebut sejak pekan lalu telah menembakkan empat misil balistik ke laut Jepang sebagai respon untuk latihan tahunan, yang mana lebih dilihat sebagai persiapan perang.

Baik AS dan Korsel sendiri telah melakukan latihan pertahanan masing-masing. Korea Utara dan Selatan secara teknik terus berperang, karena pada 1950 hingga 1953, Perang Korea selesai dengan gencatan senjata, bukan perjanjian perdamaian.

Namun, AS tidak gentar. Kapal induk bertenaga nuklir Amerika Serikat (AS) USS Carl Vinson yang telah diancam akan diserang Korea Utara (Korut) telah muncul di wilayah Korea Selatan (Korsel) di semenanjung Korea.

Menurut Departemen Pertahanan AS atau Pentagon kehadiran kapal induk itu untuk memastikan keamanan dan stabilitas di semenanjung Korea

Korut menganggap kedatangan armada kapal induk AS USS Carl Vinson bagian dari ”rencana nekat” untuk menyerang Pyongyang.

”Jika mereka melanggar kedaulatan DPRK (Republik Demokratik Rakyat Korea—nama resmi Korut) dan martabatnya bahkan sedikit pun, tentara (Korut) akan meluncurkan serangan ultra-presisi tanpa ampun dari darat, udara, laut dan bawah laut,” bunyi ancaman Korut.


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews