Siswi SMP Dicekoki Sabu dan Digilir 13 Sopir Angkot

Siswi SMP Dicekoki Sabu dan Digilir 13 Sopir Angkot

Ilustras kekerasan seks terhadap anak. (foto: istimewa)

BATAMNEWS.CO.ID, Samarinda - Nasib tragis dialami Ti (12), remaja putri yang masih duduk di bangku SMP di Samarinda, Kalimantan Timur. Dia diduga jadi korban pemerkosaan 13 pemuda, yang didominasi sopir angkot selama dua pekan. Saat diperkosa, korban juga dicekoki sabu, sehingga membuatnya tidak berdaya.

Ayah korban, Aji Rusliansyah, menceritakan peristiwa memilukan itu terjadi tanggal 2 Januari 2017 lalu. Selama 2 pekan disekap dan diperkosa, korban juga dipaksa mempraktikan adegan yang ada di film porno.

Aji sempat mencari anaknya kesana kemari, selama 2 pekan. Namun belakangan, anaknya ditemukan seorang warga bersama istrinya, yang mengantarnya ke Polsekta Samarinda Seberang.

Aji terkejut, anaknya ditemukan dalam kondisi lusuh, pakaiannya robek dan di pakaiannya ditemukan banyak darah yang mengering. Aji menduga saat itu, anaknya jadi korban perkosaan. Terang saja, Ti, akhirnya bercerita dengan ibunya, Nining.

"Malam hari, anak saya pulang dari tempat temannya. Ada sopir angkot yang akhirnya saya ketahui namanya Ateng, kalau ibunya pindah ke Tenggarong, dan menawarkan angkot untuk ke Tenggarong. Namanya anak usia segitu, ikut saja," kata Aji, saat ditemui Rabu (15/3/2017) siang.

Belakangan, oleh Ateng, korban di dalam angkot, dibawa hingga ke simpang tiga kantor kecamatan Samarinda Seberang. Di simpang tiga itu, telah menunggu sopir angkot lain, yang belakangan diketahui bernama Roy.

"Anak saya dipaksa pindah angkot Roy. Oleh Roy, akhirnya anak saya jadi korban pemerkosaan Roy. Anak saya bilang ke ibunya, dia diperkosa di angkot, dan di sekitar stadion Palaran. Ada 4 kali pelaku memerkosa anak saya," ujar Aji.

Tidak hanya Roy, teman-temannya sesama sopir angkot, juga ikut memerkosa korban. Selama hampir 2 pekan itu, korban dibawa ke sana kemari, diperkosa di dalam angkot hingga dibawa ke sekitar lokalisasi Loa Hui, dan berulang kali diperkosa pemuda yang juga didominasi sopir angkot.

"Ada teman-temannya Roy, si sopir angkot. Anak saya hafal persis, semuanya ada 13 orang. Dari keterangan anak saya, Roy bilang kalau yang lainnya mau memerkosa anak saya, bayar dengan sabu. Akhirnya ada sabu, anak saya ikut dicekoki sabu," sebut Aji.

"Anak saya saat itu tidak bisa bergerak apa-apa, kaku kaki dan tangannya, tidak bisa melawan. Mau berteriak pun, ada pisau ditempelkan di perut anak saya," tambahnya.

Hingga akhirnya, korban Ti, tidak sadarkan diri dan ditemukan warga bersama istrinya. "Terkejutnya saya, anak yang saya cari, ditemukan orang dibawa ke kantor polisi. Pakaiannya penuh darah, terutama di celana jins nya. Kaosnya robek, bra-nya robek. Pelaku ini benar-benar brutal," sebut Aji.

Sementara Nining, ibu kandung korban, meminta polisi segera menangkap para pelaku. Peristiwa itu, menurutnya, benar-benar melukainya, anaknya dan seluruh keluarganya.

"Saya minta tolong, saya benar-benar minta tolong, polisi segera menangkap pelakunya. Minta tolong Pak, tolong," kata Nining berulang kali, sambil menitikkan air matanya.
 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews