Wiranto Beberkan Alasan Bangun Lapas Khusus Teroris dan Narkoba

Wiranto Beberkan Alasan Bangun Lapas Khusus Teroris dan Narkoba

MenkoPolhukam, Wiranto mendarat di Lanud Raden Sadjad, Ranai, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepri. (Foto: Batamnews/M.Ikhsan)

BATAMNEWS.CO.ID, Natuna - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (MenkoPolhukam), Wiranto menjawab kegalauan warga Kepulauan Natuna soal rencana pembangunan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) khusus teroris dan narkoba. 

Sebelumnya MenkumHAM Yassona Laoli menyebut Natuna sebagai tempat lokasi lapas khusus tersebut.

"Lapas-lapas di Indonesia ini kebanyakan over kapasitas. Tidak bisa lagi menampung narapidana. Bahkan rata-rata kelebihan sampai 200 persen," ungkap Wiranto, Rabu (8/3/2017) di Natuna.  

Dalam lapas, dicampurlah Napi tindak pidana dari berbagai latar belakang seperti kriminal, narkoba, tahanan politik hingga napi kasus teroris

"Akibatnya, peran lapas jadi berubah. Lapas yang tadinya berfungsi untuk penyadaran kepada Napi malah menjadi sekolah menambah ilmu kejahatan. Yang tadinya ga kenal narkoba malah kenal narkoba, yang tadinya tak tahu aksi teroris, malah ikut jadi teroris," papar Wiranto.

Sehingganya pemerintah punya rencana memindahkan sebagian Napi ke lapas khusus, salah satu daerah yang direncanakan adalah Natuna. 

"Tujuannya pulau mandiri tidak ada campur dengan masyarakat. Kita ini ada 17 ribu pulau, masak nyari 10 aja nggak bisa," ujar dia.

Namun pemerintah dikatakannya juga ada tawaran khusus dari Provinsi Maluku, ada dua pulau masing-masingnya 200 hektare, ada sumber air bersih dan potensial untuk perluasan.

"Kami masih mencari lokasi alternatif lapas baru. Ya memang kemaren Natuna salah satu lokasi yang direncanakan. Namun belum pasti lah itu. Kami juga akan cari lokasi yang pas," terang Wiranto.

Sementara itu, Gubernur Kepri, Nurdin Basirun yang dimintai tanggapan soal rencana Lapas khusus di Natuna ini mengatakan, akan menjaring aspirasi warga.

"Ya kalau pemerintah menganggap itu penting kenapa tidak. Tapi pastinya kita (Pemprov) juga akan dengar pendapat masyarakat, apa itu bermanfaat atau tidak," sebut Nurdin. (fox)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews