Hydra Monster Berkepala Banyak, Inspirasi dari Dunia Nyata

Hydra Monster Berkepala Banyak, Inspirasi dari Dunia Nyata

DINGIN dan menyeramkan. Makhluk mirip ular berkepala banyak, Lernaean Hydra, menyerang Herakles, putra dewa Yunani, Zeus. Herakles memang sudah menunggunya. Sadar Hydra punya kekuatan super —jika kepalanya dipenggal selalu tumbuh lagi—, maka Herakles menyusun rencana lain. Ia meminta bantuan keponakannya, Iolaus. 

Nah, begitu Hydra menyarang, Herakles memenggal kepalanya. Lalu Iolaus membangkar pangkal leher yang terpenggal itu dengan obor. Hydra pun menggeliat dan mendesis, darah dan nafasnya yang beracun mengancam Herakles. Namun dalam pertarungan maut itu, Herakles keluar sebagai pemenang. Ia mampu membabat kepala terakhir monster itu

Kisah di atas itu tentu saja hanya imajinasi. Hanya ada dalam dunia mitos Yunani. Namun, pertanyaannya darimana datangnya inspirasi tentang makhluk Hydra yang digambarkan memiliki 50 kepala. Masalahnya, di dunia nyata belum ada makhluk multikepala dengan darah serta nafas yang beracun. Jelas si penulis cerita memiliki ide yang luar biasa. Apakah benar di alam ini ada ular yang kepalanya tidak cuma satu?

Untuk menjawab ini tentu saja perlu fakta nyata. Mari melihat temuan-temuan ilmuan di dunia. Ternyata, memang benar. Ilmuan sudah mendukumentasikan kasus-kasus langka seperti makhluk berkepala dua itu selama bertahun-tahun. 

Salah satunya adalah L E Cable. Pada 1940-an, ia menulis tentang embrio ikan berkepala dua yang disebutnya monster kecil. 

Cerita paling baru datang dari Arkhat Abzhanov di Imperoal College, London. Ahli perkembangan biologi itu melihat banyak contoh makhluk berkepala dua di labnya. Dia mengamati mutasi dan pemindahamn sel yang memungkinkan penomena ini terjadi. Jadi inilah yang mungkin mengilhami para penulis mitos kuno. 

Abzhanov meyakini bahwa penulis-penulis itu melihat kejadian-kejadian ajaib itu di lingkungan sekitarnya. “Lalu ia berusaha menjelaskannya dengan bebera cara. Salah satunya memasukkannya dalam budaya mereka,” katanya. Memang benar pula dari waktu ke waktu ditemukan hewan berkepala dua —bahkan berkepala tiga— di alam liar maupun penangkaran. 

Menariknya, fenomena yang dikenal sebaga polycephaly ini tak terbatas bata satu kelas hewan semata. Mula-mula ditemukan ikan berkepala dua. Kemudian pada 2013, ditemukan hiu banteng berkepala dua di Teluk Meksiko. 

Tehun berikutnya ditemukan keunikan ini pada mamalia laut, yaitu lumba-lumba berkepala dua yang terdampar di pantai Turki. Diperkirakan kasus ini mirip dengan kembar siam, hasil dari pembuahan satu telur yang tak terpisah secara sempurna setelah pembuahan. Ini juga biasa terjadi pada manusia. Kadang hasil pembuahan itu tak hanya punya dua kepala, tetapi juga sepasang organ dalam dan tubuh yang sempurna. 

Sebetulnya, temuan hewan berkepala itu memiliki daftar yang panjang. Termasuk pada kura-kura, ular, bahkan anak kucing. Kita juga tahu ini bukan fenomena baru, sebab ahli paleontologi sudah menemukan embrio fosil dua kepala dari jutaan tahun lalu.

Boleh jadi biologi memang menginsiparsi mitos, namun jika berpendapat sebaliknya bahwa mitos menginspirasi biologi, ini juga benar. Sebabm beberapa fitur Hydra telah menginspirasikan penamaan sekelompok hewan laut kecil pada 1758, yang dinamai oleh ahli botani dan zoologi Swedia, Carl Linnaeus. Makhluk-makhluk ini menarik sebab mereka memiliki kemampuan mirip ular dan bisa melakukan regenerasi dirinya sendiri - seperti saat Hydra menghadapi Herakles. 

Namun inspirasi orang Yunani menggambarkan Hydra tentu bisa dari suduh pandang berbeda. Abzhanov  menyebutkan bahwa ular punya kebiasaan berkumpul saat musim kawin - dan membentuk bola pasangan. “Anda bisa membayangkan melihat satu 'badan' dan beberapa kepala," katanya.

"Anda melihat ular dengan banyak kepala di semak-semak, dan terlihat sangat berbahaya juga." Dan memang, beberapa ilustrasi kuno soal Hydra juga terliaht seperti itu.

Polycephaly tentu tak biasa, dan manusia secara psikologis juga cemas terhadap hal-hal yang mereka anggap abnormal. Beberapa reaksi itu bisa menjelaskan bagaimana kelainan bentuk digunakan untuk membuat mitos Hydra menjadi makhluk yang mengerikan.

Seperti halnya dengan temuan-temuan makhluk berkepala dua di alam ini yang tak hanya pada satu spesies saja. Begitu juga tergambar dalam mitologi Yunani. Hydra bukan satu-satunya monster dalam mitologi manusia yang memiliki lebih dari satu kepala. Monster lain yang dihadapi Herakles, adalah berhadapan dengan anjing dengan banyak kepala, Cerberus.

Tak hanya Yunani, mitologi Jepang kuno juga mengisahkan Yamata no Orochi — ular berkepala delapan. Dan ada mitos Slavik tentang Zmey Gorynych - naga berkepala tiga.

Dari mana sumber inspirasinya? Kita hanya bisa menebak-nebak dari mana sumber inspirasi para penulis mitos klasik. Mungkin juga bahwa seseorang, pada zaman dulu, bertemu dengan makhluk banyak kepala dan menceritakan kisah yang berlebihan tentang mereka. Dan pada akhirnya, ini menjadi legenda yang banyak kita dengar sekarang. ***

Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews