BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Umi Kalsum ditemukan tewas tergantung di sebuah pohon kering di hutan Baloi Kolam, Batam Kota, Batam. Leher Umi terjerat sarung dengan kaki hampir terjejak tanah.

Benarkah Umi dibunuh dengan cara digantung? Hingga saat ini polisi masih mendalami kasus tersebut.

Gadis 28 tahun itu baru seminggu di Batam. Kepada keluarganya di Deli Serdang, Sumatera Utara, Umi mengaku hendak mencari kerja di Batam.

Namun apa hendak dikata, Umi meregang nyawa di Bunda Tanah Melayu ini.

Polisi telah mengotopsi jenazah Umi sebelum dipulangkan ke Sumatera Utara. 

“Kita masih menunggu hasil dokter forensik,” ujar Kapolsek Batam Kota, Kompol Arwin, Selasa (21/2/2017).

Penyebab kematian Umi Kalsum masih belum bisa disimpulkan pihak kepolisian, karena masih menunggu hasil otopsi, apakah murni gantung diri atau digantung.

Saat petugas memeriksa korban di lokasi pada Sabtu lalu, ditemukan sebungkus Rokok Sampoerna Evolution merah dan korek api gas berwarna hijau, kemudian, di saku belakang korban, ditemukan Identitasnya (KTP). 

Selain itu polisi menemukan sebuah celana dalam laki-laki di dalam tas sandang yang ditemukan beberapa meter dari lokasi penemuan mayat tersebut.

Tas sandang yang ditemukan itu berwarna coklat. Belum diketahui tas itu milik siapa. Apakah milik orang lain atau milik Umi Kalsum.

Yang pasti, pada saat petugas menggeledah isi tas ditemukan beberapa pakaian, celana, baju, serta celana dalam yang diduga milik seorang laki-laki.

Ada kejanggalan dalam kematian Umi ini. Tidak seperti layaknya orang bunuh diri, lidah Umi tak menjulur keluar.

Selain itu, kain sarung yang digunakan menjerat leher juga tidak terlihat melilit seluruh leher melainkan hanya setengah.

Kemudian pohon untuk menyangkutkan kain sarung juga tampak tinggi, sulit rasanya Umi dengan celana jeans tersebut memanjat pohon itu, lalu terjun ke bawah.