Pulau Penawar Rindu yang Terlupakan

Pulau Penawar Rindu yang Terlupakan

Sejumlah becak di Pulau Penawar Rindu Belakang Padang Batam (Foto: Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Masyarakat Kecamatan Belakangpadang, Batam, mengalami krisis sembako. Kelangkaan setelah kapal pengangkut sembako kerap ditangkapi petugas Bea Cukai Batam beberapa waktu.

Selama ini, warga Belakang Padang memang kerap mengandalkan pasokan dari Malaysia maupun Singapura untuk memenuhi kebutuhan sembako.

"Setiap barang yang masuk dikenai pajak, itu yang membuat sulit masyarakat dan pedagang," ujar Edi, seorang pedagang di Pasar Belakang Padang ketika ditemui batamnews.co.id baru-baru ini.

Sejak sepekan terakhir, kelangkaan sembako memang sangat terasa. Mulai dari beras, gula dan telur, sudah menipis. Bahkan, di warung-warung yang biasa menjual bahan pokok juga tak lagi ditemukan.

"Yang langka beras, gula, sama telur, sementara cabe sudah kering. Untuk minyak goreng masih ada stok meski sudah mulai berkurang juga," ucap Edi.

Pasar Pulau Penawar Rindu, juga tempat berbelanja bagi masyarakat seluruh kecamatan yang terdiri dari enam kelurahan tersebar.

"Warga di pulau-pulau sekitar belanja kebutuhan juga ke sini. Sementara stok diperkirakan untuk tiga hari ke depan," kata pria berjenggot tersebut, Sabtu (11/2/2017).

Pulau Penawar Rindu ini dahulu Ibukota Batam sebelum Batam resmi menjadi kota secara administratif.

 

[edo]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews