Xiaomi Mulai Produksi Ponsel 4G di PT Satnusa Persada Batam

 Xiaomi Mulai Produksi Ponsel 4G di PT Satnusa Persada Batam

Eksekutif Xiaomi bersama Menkominfo, serta pejabat Kemendag dan Kemenperin, Jumat (10/2/2017) di Jakarta. (foto: istimewa)

BATAMNEWS.CO.ID, Jakarta - Xiaomi memulai perakitan ponsel pintar 4G mereka di Indonesia untuk mengikuti regulasi pemerintah, dengan Redmi 4A sebagai model pertama yang diproduksi. Secara bertahap, produsen ponsel pintar asal Cina ini ingin mengembangkan kapasitas produksi mereka hingga setidaknya 300-400 ribu unit per bulan untuk semua model di semester pertama.

Regulasi dari pemerintah mengharuskan ponsel-ponsel pintar 4G yang dijual di Indonesia harus pula dirakit di negeri ini. Tingkat komponen dalam negeri (TKDN) minimal ditingkatkan secara bertahap dari 20 persen untuk produk yang diluncurkan di 2016, menjadi 30 persen bagi seluruh produk keluaran 2017.

Produk Xiaomi pertama buatan Indonesia, Redmi 4A, masih memiliki TKDN minimal 20 persen karena sebenarnya sudah diluncurkan di akhir 2016 lalu.

Senior Vice President Xiaomi, Wang Xiang, dalam seremoni bertajuk "Kami Buatan Indonesia" pada Jumat (10/2/2017) di Jakarta, mengatakan bahwa lokalisasi produksi ponsel pintar 4G Xiaomi di Tanah Air dilakukan melalui kerjasama dengan tiga partner domestik. Tiga rekan Xiaomi tersebut ialah PT Sat Nusapersada, PT Erajaya Swasembada, serta PT Tata Sarana Mandiri.

Model pertama yang dirakit di pabrik PT. Sat Nusapersada di Pulau Batam, Redmi 4A, saat ini masih dalam proses produksi serta distribusi, dan baru tersedia di pasar pada akhir Februari.

"Harganya adalah Rp1.499.000 juta," kata Xiang dalam konferensi pers.

Chief Executive Officer (CEO) PT Erajaya Swasembada, Hasan Aula menjelaskan, Erajaya memiliki peran mengimpor komponen-komponen yang masih harus didatangkan dari luar negeri. Erajaya juga bertugas mendistribusikan dan memasarkan ponsel-ponsel pintar Xiaomi ke jaringan penjualan Eraphone milik mereka di seluruh Indonesia.

"PT Tata Sarana Mandiri (membantu) dari segi software. PT Satnusa yang bikin hardware dan merakit di Batam," ucap Hasan, saat ditemui seusai acara.

Direktur Penjualan PT Erajaya Swasembada, Djohan Sutanto menerangkan, untuk saat ini kapasitas produksi yang sudah siap untuk Xiaomi mencapai lebih dari 100 ribu unit dengan menggunakan tiga line produksi. Kapasitas tersebut nantinya tak hanya digunakan untuk Redmi 4A saja, tapi juga model-model ponsel pintar Xiaomi lainnya.

"Kami ingin mengejar (penambahan) kapasitas produksi dulu. Kami ingin kapasitas produksinya menjadi sekitar 300-400 ribu di akhir Maret atau April nanti," kata Djohan, demikian dilansir suara.com.

(ind/suara)

 


Komentar Via Facebook :

Berita Terkait

close

Aplikasi Android Batamnews