Sering Ditangkapi, Warga Belakang Padang Keluhkan Krisis Sembako

Sering Ditangkapi, Warga Belakang Padang Keluhkan Krisis Sembako

Salah satu sudut kota Belakang Padang (Foto: Edo/Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Petugas Kantor Pelayanan Utama (KPU) Bea dan Cukai Batam menindak sejumlah kapal penyelundup sembako ke Belakang Padang, Batam beberapa waktu lalu. Namun ironinya, penangkapan itu berdampak besar terhadap pasokan sembako di salah satu pulau di Batam itu.

Saat ini Belakang Padang tidak termasuk kawasan bebas pajak atau Free Trade Zone. Setiap barang yang masuk wajib membayar PPn.

"Aturan yang mengatakan seperti itu. Barang yang dibawa ke Belakang Padang dari Batam harus membayar pajak karena disana bukan wilayah FTZ," ujar Kepala Kantor Pelayanan Utama (KPU) BC Tipe B Batam, Nugroho Wahyu Widodo, Jumat (10/2/2017).

Sesuai data yang didapat, kawasan yang termasuk dalam FTZ, hanya Batam, Rempang dan Galang. 

Saat ini para agen sembako tidak berani melakukan aktivitas pengiriman barang.

"Barang sejak Sabtu kemarin tidak masuk, ini barang yang dijual stok lama dan apa adanya. Karena barang sembako susah, harga otomatis naik juga," ucap seorang pedagang di Pasar Belakangpadang, Sabtu (11/2/2017).

Dari pantauan batamnews.co.id di Pasar Belakangpadang, barang dagangan sembako tampak di jual tidak banyak lagi, karena sudah mulai berkurang.

Warga pun mengeluh. Sembako semakin sulit didapat. Harga juga melonjak. "Susah cari sembako, pas ada harganya naik," ucap seorang pembeli.

 

[edo]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews