Hatanto Targetkan Investasi di Batam Tahun 2017 Naik 100 Persen

 Hatanto Targetkan Investasi di Batam Tahun 2017 Naik 100 Persen

Jumpa pers peluncuran KILK tahap II. (foto: ret/batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Kepala BP Batam Hatanto Reksodipoetro menargetkan investasi di Batam tahun 2017 akan naik 100 persen. Pada tahun 2016 realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) di Kota Batam meningkat 46,6 % dibandingkan periode sebelumnya.

Menurut data BKPM, realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) di Kota Batam tahun 2016 sebesar Rp 6,26 triliun (71 Proyek), meningkat sebesar 46,6% dibandingkan periode tahun 2015 sebesar Rp 4,27 triliun (63 Proyek). Realisasi PMA ini umumnya didominasi oleh sektor industri alat angkutan dan transportasi lainnya, serta industri mineral non logam dan industri kimia dasar.

Sedangkan realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada tahun 2016 sebesar Rp 489,5 miliar (75 proyek), mengalami peningkatan yang sangat signifikan sebesar 13 (tiga belas) kali lipat dari tahun 2015 sebesar Rp 34,7 miliar (77 proyek).

"Kenaikannya cukup signifikan, padahal dari data Penanaman modal asing (PMA) yang tercatat belum termasuk dengan fasilitas KILK (Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi ) dan I23J (Izin Investasi 3 Jam) yang baru luncur bulan September lalu, kita targetkan tahun ini bisa naik seratus persen dari total investasi sebelumnya," ujar Hatanto, saat peluncuran Kawasan Industri yang mendapat KILK, di Batamindo, Jumat (3/2/2017).

Peningkatan PMDN ini disebabkan oleh peningkatan pada proyek-proyek investasi pertambangan minyak dan gas alam serta proyek-proyek properti di Kota Batam pada tahun 2016.

Hatanto melanjutkan sudah ada enam perusahaan yang menggunakan fasilitas I23J dan tiga perusahaan masih menunggu fasilitas KILK.

Sementara Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong optimis dengan fasilitas KILK dan I23J dapat menarik Investor. Sinergi antara pemerintah pusat dan daerah untuk percepatan layanan perizinan kepada investor serta fasilitasi proyek-proyek investasi menjadi kunci untuk meningkatkan daya saing investasi.

Adanya sinergi itulah yang ingin dicapai melalui penyelenggaraan kegiatan Peluncuran Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KLIK) Tahap II pada tanggal 3 Februari 2017 bagi beberapa kawasan industri tertentu yang berada di wilayah Provinsi Kepulauan Riau.

Thomas menyampaikan bahwa fasilitas KLIK ini dapat dinikmati oleh semua investor karena tidak mensyaratkan batasan minimal nilai investasi atau jumlah tenaga kerja, sepanjang berlokasi di Kawasan Industri tertentu yang ditetapkan oleh Pemerintah.

“Dengan fasilitas kemudahan investasi langsung konstruksi investor dapat langsung membangun proyek mereka setelah memperoleh Izin Investasi/Izin Prinsip Penanaman Modal, baik dari PTSP Pusat di BKPM maupun di PTSP Daerah,” ujar Thomas Lembong saat peluncuran Kawasan Industri yang mendapat Fasilitas KLIK, di Batamindo, Jumat (3/2/20170).

Kawasan industri tersebut terdiri dari Kota Batam (4 KI, total luas lahan tersedia 326,4 Ha) Kawasan Industri Batamindo Industrial Park (61,4 Ha), Kawasan Industri Bintang Industrial Park II (20 Ha), Kawasan Industri Kabil Integrated Industrial Park (142,5 Ha) dan Kawasan Industri West Point Maritime Industrial Park (102,5 Ha).

Kemudian untuk Kabupaten Bintan (1 KI, luas lahan 229,6 Ha), yakni Kawasan Industri Bintan Inti Industrial Estate Lobam.

"Secara lokasi, Batam dan Bintan sangat dekat dengan Singapura karena dua tahun ini pemerintah Singapura minat Investornya cukup tinggi, mereka tidak mempunyai lahan yang cukup untuk industri galangan kapal, lalu tenaga kerja mereka minim sehingga Batam dan Bintan dapat memberikan solusi," kata Thomas.

(ret)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews