Warga Serang Turunkan Bendera Merah Putih Bertuliskan Huruf Mandarin

Warga Serang Turunkan Bendera Merah Putih Bertuliskan Huruf Mandarin

Bendera berwarna merah putih yang dikibarkan di PT Kenda Rubber Indonesia, Serang. (foto: istimewa/sindo)

BATAMNEWS.CO.ID, Serang - Warga Desa Kareo, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang, menurunkan paksa bendera yang berkibar di depan PT Kenda Rubber Indonesia, Kamis (26/1/2017). Pasalnya, bendera berwarna merah putih itu bertuliskan huruf mandarin. Warga menilai pihak perusahaan sudah melecehkan lambang negara, bendera merah putih.

Warga dan keamanan perusahaan sempat adu mulut saat meminta segera menurunkan bendera merah putih bertuliskan aksara mandarin. “Kami meminta agar perusahaan yang jelas-jelas telah menghina dan melecehkan lambang negara harus ditindak tegas. Hal ini akan kami laporkan ke pihak kepolisian,” kata Usman, seorang warga.

Informasi yang didapat dari warga, bendera bertuliskan aksara China tersebut telah dikibarkan di depan gerbang perusahaan sejak 7 Januari 2017. Bendera merah putih yang bertuliskan KENDA di bagian warna merah dan warna putih bertuliskan huruf mandarin yang artinya KENDA RUBBER langsung diturunkan dan disimpan oleh pihak perusahaan.

Siti Rodiah, dari pihak manajemen PT Kenda Rubber Indonesia mengatakan, pemasangan bendera merah putih beraksara mandarin tersebut atas perintah pemimpinnya, yakni Mr Tseng Sheng Tun. Saat ini atasannya tersebut berada di Taiwan.

“Saya tidak tahu jika itu termasuk dalam pelecehan lambang negara. Atas itu kami selaku perusahaan meminta maaf dan janji tidak akan memasang bendera itu lagi,” katanya.

Penyidik Polres Serang akan memanggil Direksi PT Kenda Rubber (KR) untuk dimintai keterangan terkait adanya dugaan pelecehan terhadap lambang negara dengan mengibarkan bendera merah putih bertuliskan mandarin.

"Sampai saat ini kita sudah melakukan pemeriksaan kepada pihak manajemen, pihak direksi juga akan diperiksa," ujar Kapolres Serang AKBP Nunung Syaifuddin, Jumat (27//1/2017).

Dia memastikan, pemeriksaan akan dilakukan setelah perayaan imlek, sebab seluruh direksi kini sedang berada di Taiwan.

"Direksinya sedang merayakan imlek. Jadi setelah imlek akan kita panggil untuk dimintai keterangan terkait pengibaran bendera tersebut," kata Nunung.

Sementara ini, berdasarkan keterangan dari pihak manajemen, bendera tersebut merupakan bendera perusahaan. Namun bendera tersebut tidak sama dengan Bendera Indonesia.

"Dilihat dari warna, warna merah lebih dominan dibandingkan putihnya, sedangkan putihnya itu berbentuk seperti huruf L," jelasnya.

Untuk itu, pihaknya akan meminta keterangan kepada tim ahli pidana. Untuk mengetahui apakah kasus ini masuk pidana atau tidak.

(ind/sindo)


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews