Jelang Imlek, Barang Impor dari Tiongkok Dijual Bebas di Tanjungpinang

Jelang Imlek, Barang Impor dari Tiongkok Dijual Bebas di Tanjungpinang

Gula-gula dan jeruk asal Tiongkok, Malaysia dan Singapura yang diduga ilegal di jual di pasar Tanjungpinang. (Foto Aji/batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Tanjungpinang - Jelang Imlek makanan dan pernak-pernik impor asal Tiongkok marak beredar di sejumlah ruas kios eceran Pasar Jalan Merdeka, Jalan Pos, Jalan Pelantar II dan supermarket di Kota Tanjungpinang, Kamis (26/1/2017).

Untuk makanan ringan seperti gula-gula dan buah-buahan tersebut tidak satupun yang menyertakan logo SNI, dan kode makanan luar negeri ataupun dalam negeri.

Dari keterangan para penjual gula-gula dan buah tersebut, barang-barang itu dipesan dari luar Indonesia.

"Ini dari Malaysia, ada juga dari Tiongkok, Malaysia masuknya dari Batam," ujar salah satu penjual makanan jenis gula-gula khas Imlek di Pasar Kota Lama, Santi di Jalan Pelantar II Tanjungpinang, Kepri.

Jenis gula-gula dan manisan yang dijual para pedagang eceran ini beraneka ragam. Mereka menjual dengan harga Rp 12 ribu per ons. Sementara untuk gula-gula dengan rasa coklat dijual dengan harga Rp 25 ribu per ons.

Tidak hanya gula-gula, ada juga jeruk Bongkam, jeruk berwarna kuning khas Imlek ini dijual bebas tanpa ada logo SNI dan lambang halal di Pasar Tanjungpinang.

Jeruk tersebut dijual ratusan ribu rupiah per kardusnya.

"Kalau jeruk ukuran XL Rp 35 ribu per kilo, per kotak Rp 210 ribu, satu kotak isinya ada 42 kadang 48 buah tergantung mereknya. Kalau yang L satu kotak Rp 180 ribu, per kilo dijual Rp 28 ribu, datangnya dari Malaysia, Singapura. Tapi ini dari Tiongkok ke Batam dulu baru masuk sini," kata Wanto (48) salah satu penjual jeruk Bongkam di Pasar Kota Lama.

Gula-gula dan jeruk tersebut lepas dari pengawasan dari Dinas Perdagangan Kota Tanjungpinang.

[aji]

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews