Tengku M Fuad: Kami Bangga Pembesar Negeri Datang ke Penyengat

Tengku M Fuad: Kami Bangga Pembesar Negeri Datang ke Penyengat

Tengku Muhammad Fuad saat menunjukkan dokumen kerajaan yang masih ada padanya. (foto: aji/batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Tanjungpinang - Penerus garis keturuanan Sultan Abdurrahman Muazam Shah, Sultan Riau Lingga 1885-1913, Tengku M Fuad yang berdiam di Pulau Penyengat mengaku bangga didatangi para pejabat. Termasuk penganugerahan gelar Darjah kebesaran Kerajaan Riau Lingga tahun 1438 H/2017 yang rencananya diberikan kepada Kapolri, Jenderal Polisi Tito Karnavian di Pulau Penyengat, Sabtu (21/1/2017).

Namun demikian, menurut Fuad, yang masih melekat garis keturunan Sultan Riau-Lingga itu, pemberian gelar kepada Kapolri sebagai petinggi negara sebaiknya dipertimbangkan terlebih dahulu.

"Pemberian gelar secara adat tidak bisa sembarang, kalau berbicara adat istiadat harus melihat silsilah kerabat keluarga, tidak bisa langsung saja diberikan. Tentu ada adab pasti ada adat, saya takut terjadi sesuatu," kata Fuad saat ditemui Batamnews.co.id di kediamannya, Jumat (20/1/2017).

Pemberian gelar darjah atas prestasi dan perjuangan, kata Fuad, dapat diberikan apabila ada restu dan biasanya dari silsilah kesultanan.

"LAM belum bisa mewakili dan zuriah mana yang mengetahui benar silsilah kerajaan, apakah mereka punya bukti. Sampai hari ini saya belum bisa mengatakan apakah pejabat yang diberikan anugerah Darjah adalah masih masuk dalam silsilah kesultanan, Sultan Abdurrahman Muazam Shah, Sultan Riau Lingga 1885-1913, Sultan terakhir," ungkapnya.

"Kami bangge pembesar pembesar negeri datang ke Penyengat, paling tidak dia tahu sebagai bunda di negeri ini sebegai pemersatu bahase Melayu. Tapi, alangkah baiknya, mestilah tau sebagai pusat kerajaan Riau-Lingga yang terakhir di bawah kekuasaan Sultan Abdurahman Muazam Shah yang Dipertuan Besar yang juga Dipertuan Muda Kerana Riau Lingga 1885-1911, lebih mengenal, adat dan adab," ungkapnya.

Disampaikan Fuad, sebagai warga negara Republik Indonesia, yang mengedepankan Pancasila, tentunya tidak mengenyampingkan pesan-pesan Tuhan.

"Dalam pakem Melayu kalau bukan hak kita jangan kita ambil, kalau hak dia berikan, kalau salah hukumlah dia, dihina jangan," ujarnya.

"Sebaiknya pemberian penganugerahan kerajaan harus dipertimbangkan, saye bukan minta dihargai, tapi perlu diingat, segala sesuatu harus didudukkan terlebih dahulu," ungkap Fuad.

Diketahui, Kapolri, Jenderal Polisi Tito Karnavian rencananya akan diberikan anugerah Darjah Kerajaan Riau-Lingga dengan gelar Dato Perdana Satria Wangsa, serta Istrinya Ny Tri Suswati Tito Karnavian mendapatkan gelar Datin Perdana Satria Wangsa, di Balai Adat Indra Perkasa Pulau Penyengat, Tanjungpinang, Provinsi Kepri.

[aji]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews