Kesaksian Para Pengunjung yang Merasakan Aura Mistis di Bekas Camp Vietnam Galang

Kesaksian Para Pengunjung yang Merasakan Aura Mistis di Bekas Camp Vietnam Galang

Bekas Camp Vietnam Galang Batam (Foto: Ist/Batamnews

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Sudah 21 tahun para pengungsi dari Vietnam meninggal Camp Vietnam di Pulau Galang, Kepulauan Riau. Banyak peristiwa dan rentetan sejarah yang tertinggal.

Pengungsi Vietnam diketahui mulai datang ke Pulau Galang tahun 1975. Kala itu Vietnam didera perang saudara.

Kemudian pada tahun 1995 pemerintah Indonesia meminta kepada PBB melalui UNHCR (United Nation High Comissioner for Refugees) yang membidangi pengungsi meminta agar Pulau Galang dikosongkan dari pengungsi. 

Tetapi, pada tahun 1996 sebanyak 6000 orang pengungsi vietnam menolak untuk di pulangkan ke negaranya karena menganggap nyawa mereka masih terancam. 

Pada masa itu kejiwaan para pengungsi Vietnam banyak yang terganggu. Sehingga terjadi peristiwa-peristiwa tragis seperti penyiksaan, pemerkosaan, hingga bunuh diri. 

Bukti sejarah tersebut dibuktikan dengan adanya peninggalan-peninggalan bangunan yang di bangun UNHCR. 

Pelaku sejarah yang pada waktu itu sebagai mekanik listrik yang sekarang sebagai penjaga Cam Vietnam bernama Said Abdulah. Ia mengungkapkan ada beberapa bangunan yang kini tidak terjamah oleh pengunjung.

"Dulu rumah sakit dan pagoda paling ramai dengan aktivitas para pengungsi, sekarang sudah tidak terjamah lagi," kata Said Abdullah baru-baru ini.

Said menyebutkan, semasa Camp Vietnam baru di kosongkan tempat tersebut ramai di kunjungi oleh orang. "Sekarang bisa dikatakan tak terjamah," kata dia.

Kata Said, aura mistis sangat terasa di dekat rumah sakit dan sekitar pagoda. Pengunjung yang datang ke daerah itu pasti merasakan aura mistis.

Aura mistis terasa saat melihat bangunan yang dikelilingi pohon-pohon besar dan dihuni oleh monyet, dan terkesan angker di mata pengujung yang membuat enggan menghampiri.

Suhardi (42) salah seorang pengunjung dari Batam mengaku tidak berani memasuki rumah sakit dan pagoda.

"Saya kalau sendiri tidak berani masuk, takut kesurupan," kata dia dengan ekspresi wajah sedikit takut.

Suhardi sempat bercerita sebelumnya ia pernah masuk ke lokasi rumah sakit. Kata dia, merinding bulu kuduk mulai terasa jarak 10 meter menjelang masuk di pelataran rumah sakit peninggalan para pengungsi Vietnam. 

Diantaranya seperti gereja, vihara, pagoda, mushola, barak-barak bekas tempat tinggal, dan humanity statue.

"Cuaca hujan rincik- rincik, udara di dalam terasa panas padahal sebelum masuk adem," kata Suhardi menceritakan pengalamannya.

Selain itu, sambungnya, ia juga membenarkan cerita pengunjung lainya melihat beberapa jendela bergoyang goyang dan bergerak sendiri seperti ada yang memainkan, sementara yang lainya diam.  


[isk]


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews