Jelang Imlek, Jeruk Mandarin Mulai Banjiri Pasar Pujabahari Batam

Jelang Imlek, Jeruk Mandarin Mulai Banjiri Pasar Pujabahari Batam

Jeruk Imlek di Pasar Pujabahari Batam (foto : Par/Batamnews)

BATAMNEWS.CO.ID, Batam - Dua pekan menjelang perayaan Imlek, jeruk Mandarin asal Cina berbagai jenis seperti jeruk Lokam atau jeruk Honey Pingkan mulai membanjiri sejumlah pasar di Batam, Kepulauan Riau (Kepri). Diantaranya di pasar Pujabahari Batam, Kamis (12/01/3017).

Jeruk yang diyakini warga Tionghoa sebagai jeruk keberuntungan ini sudah menjadi icon di saat perayaan Imlek dan hanya ada saat Imlek.

Menurut warga Tionghoa, jeruk ini memiliki makna tersendiri. Ada yang beranggapan bahwa jeruk dalam bahasa Mandarin disebut 'chi zhe'. Dimana kata 'chi'  berarti rezeki dan 'zhe' berarti buah. Nah, tak heran kalau buah ini diyakini sebagai buah pembawa rejeki. 

Jeruk Imlek juga ada yang dikhususkan untuk keperluan sembahyang dan ada juga untuk dimakan saat perayaan Imlek, mulai dari ukuran besar sampai kecil.

"Jeruk Honey Pinkan didatangi dari luar negeri, Malaysia maupun Cina dan baru beberapa hari ini masuk," kata Che, seorang karyawan toko Murah Rezeki di Nagoya pada batamnews.co.id, Kamis (12/1/2017).

Kata dia, harga jeruk ini bervariasi, untuk kardus besar merk Honey Pinkan Rp 165 ribu, dan yang kardus sedang Rp 65 ribu. Selain itu, ada juga dijual per kilo dan dijual dalam bentuk parcel

"Saat ini harga masih normal, menjelang hari H jeruk laris. Tetapi stok banyak," ujarnya.

Selain itu, imbuhnya, menurut keyakinan, jeruk ini sebagai lambang membawa rezeki dalam bahasa Mandarin disebut China Zhe. Karena warnanya seperti emas.

"Dahulu kala disediakan bagi para pejabat di Cina dan selalu dibagikan saat Imlek dan juga bermakna atau simbol bahwa jeruk berbagi rezeki," kata dia.

(par)

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews