Legenda Ramlan Butar Butar di "Dunia Hitam" Sejak Jenderal Tito Jadi Kasat Serse

Legenda Ramlan Butar Butar di "Dunia Hitam" Sejak Jenderal Tito Jadi Kasat Serse

Otak pelaku perampokan di Pulomas, Ramlan Butar Butar. (foto: ist/rima)

BATAMNEWS.CO.ID, Jakarta - Perampokan sadis di rumah mewah milik Dodi Triono di Pulomas, Jakarta Timur, cukup mengejutkan. Pelakunya dipastikan komplotan rampok pimpinan Ramlan Butar Butar.

Nama Ramlan dalam dunia hitam perampokan sudah sangat tenar. Kelompok Ramlan ini memiliki ciri khusus dalam melakukan aksinya, yakni dengan mengikat korban dan membekap mulut serta menutup mata korban dengan lakban.

Pria yang sehari-hari menyamar sebagai sopir angkot tersebut dikenal sangat sadis. Dalam perampokan di Pulomas, Ramlan bertindak sebagai kapten yang mengendalikan situasi, termasuk memaksa pembantu menunjukkan kamar Dodi, pengusaha properti kaya raya itu.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian bahkan mengenal otak perampokan ini. Tito mengatakan, Ramlan Butar-Butar dkk dikenal sebagai kelompok “Korea Utara”.

"Dari zaman saya jadi Kasat Serse Polda Metro Jaya, dia sudah pasien kami. Mereka pemain 365,” kata Tito di Mabes Polri, Rabu (28/12/2016).

Polisi membekuk tiga pelaku perampokan yang menyebabkan enam orang tewas di rumah Dodi Triono, kemarin pagi. Mereka disekap di kamar mandi. Lima korban lainnya yang juga disekap lolos dari maut setelah pintu kamar mandi dibongkar paksa oleh warga dan petugas.

Tito menjelaskan, tempat mangkal Ramlan dkk. adalah di Bekasi dan Pulogadung. "Kalau enggak salah panggilannya namanya Porkas. Itu yang di CCTV kakinya pincang," kata Tito.

Dalam penggerebekan di rumah kontrakan di Rawa Lumbu, Bekasi, polisi menembak Ramlan dkk. Mereka adalah Ramlan, Erwin Situmorang dan Philip Napitupulu.

Ramlan tewas di tempat, satu pelaku lain ditembak di kedua pahanya.

Komplotan Ramlan adalah spesialis merampok perhiasan. Wajahnya dikenal dengan baik oleh sejumlah residivis kasus serupa, sehingga tak sulit bagi polisi untuk memburunya ketika wajahnya tertangkap kamera CCTV.

Wajah dan gerak-gerik Ramlan cs sudah terekam sejak mereka masuh gerbang rumah mewah itu. Di ruang tengah, aksi mereka juga jelas terekam. Ramlan begitu dingin memimpin komplotan bengisnya, meskipun dengan tubuh cukup kecil dan kaki pincang.

Kiprah Ramlan berhenti untuk selamanya menyusul aksi bejatnya kali ini, yang menewaskan sedikitnya 6 orang. Mereka adalah adalah Dodi Triono (59), Diona Arika (16), Dianita Gemma (9), dan Amel yang merupakan teman anak korban, serta Yanto dan Tasrok yang merupakan sopir keluarga. Mereka disekap di kamar mandi berukuran 1,5 meter kali 1,5 meter persegi.

Sementara itu, Zanette Kalila (13) ditemukan masih hidup bersama Emi, Santi (22), Fitriani, dan Windy. Lima korban selamat ini pasti mengalami trauma yang tak terlupa sepanjang mereka masih bisa bernapas.

Terlepas ada motif lain di balik sekadar perampokan, Ramlan akhirnya harus meregang nyawa. Dia kehabisan darah akibat peluru polisi yang menancap dan menguras darahnya.

(ind/rima)

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews