Tito Karnavian: Siap Mundur Jika Terbukti Merekayasa

 Tito Karnavian: Siap Mundur Jika Terbukti Merekayasa

Kapolri Jenderal Tito Karnavian (tengah). (foto: ist/net)

BATAMNEWS.CO.ID, Jakarta - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan siap mundur dari jabatannya bila terbukti merekayasa penangkapan jaringan teroris Bahrun Naim di Bekasi, Jawa barat.

"Tunjukkan buktinya. Yang kami kerjakan, murni penyelidikan berbulan-bulan," kata Tito kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, hari ini, seperti dikutip dari Antara.

Densus 88 menangkap belasan orang yang diduga terlibat terorisme sejak Sabtu 10 Desember 2016, empat diantaranya ditangkap di kawasan Bekasi. Empat orang itu, menurut polisi, akan meledakan istana merdeka dengan menggunakan bom seberat tiga kilogram. Namun, sebagian masyarakat menilai penangkapan teroris tersebut hanyalah pengalihan isu.

Tito meminta sejumlah orang untuk tidak asal beropini tanpa memiliki fakta dan data yang kuat. "Kasihan aparat kita yang bekerja keras," katanya.

Masyarakat, kata Tito, sebaiknya jangan mudah terpengaruh, dan jangan mudah berkomentar. "Kalau ada bukti bahwa ini rekayasa, kami akan lakukan tindakan tegas," ujar Tito.

Hal serupa disampaikan Kadiv Humas Polri, Irjen Boy Rafli Amar. Boy menyatakan penangkapan sejumlah terduga teroris belakangan ini yang gencar dilakukan oleh Densus 88 Anti Teror merupakan murni tindakan pencegahan.

"Ada beberapa pihak yang kemungkinan menyampaikan ini adalah pengalihan isu, ini adalah bagian dari klarifikasi kita. Jadi ini tidak ada niatan untuk pengalihan isu," ujar Irjen Boy Rafli di Mabes Polri, hari ini.

Apa yang disampaikan ke media terkait dengan penangkapan sejumlah terduga teroris didasarkan fakta dari setiap peristiwa yang terjadi. Polri menilai pengungkapan penangkapan terduga teroris sangat penting diketahui publik karena jika tidak dilakukan akan menjadi perhatian kita bersama.

"Mengancam jiwa, mengganggu kedamaian masyarakat, dan bagian kejahatan global yang nyata terjadi di masyarakat kita," kata Boy.

Boy meminta masyarakat jangan terkecoh yang menyebutkan bahwa penangkapan teroris adalah sebuah pengalihan isu.

"Karena paham ISIS nyata terjadi dan berpengaruh signifikan berkaitan dengan kemanan dunia termasuk Indonesia," tegas Boy.
 
(ind/antara)

 


Komentar Via Facebook :
close

Aplikasi Android Batamnews